Sukses

Jurus Kementan Tingkatkan Stok Beras

Kementerian Pertanian menargetkan adanya peningkatan luas tambah tanam padi menjadi 7 juta hektare (ha).

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan peningkatan luas tambah tanam (LTT) padi dan serapan gabah (sergab) nasional. Hal ini demi meningkatkan produksi serta ketersediaan stok beras di dalam negeri.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, hingga September 2017, Kementerian Pertanian menargetkan peningkatan luas tambah tanam padi menjadi 7 juta hektare (ha). Luas tambah tanam tersebut dilakukan pada 17 provinsi yang menjadi daerah penghasil beras.

"Sampai September kami harapkan jangan di bawah 6 juta ha. Kalau bisa 6,5 juta ha hingga 7 juta ha. Syukur-syukur bisa 7 juta ha karena Oktober-Maret di atas target, jangan kendor, tidak boleh mundur," ujar dia di Kantor Kementan, Jakarta, Rabu (3/5/2017).

Kementan juga akan menggenjot serapan gabah petani. Pada tahun ini, Amran menjelaskan, Kementan menargetkan gabah petani yang terserap bisa mencapai 75 juta ton.

"Serapan gabah ternyata kalau dihitung-hitung bisa 20 ribu per hari, hari ini mungkin 17 ribu ton. Target tahun ini target serapan gabah 75 juta ton, tahun kemarin target 73 juta ton, realisasi tahun lalu 78 juta ton," kata dia.

"Ya bisa lah di atas target.‎‎ Ini ti‎dak ada penurunan sebenarnya, naik hanya tipis jadi turun dari target memang, target kami berikan cukup tinggi, dan kami yakin di atas target," tandas dia.

Sebelumnya pada 14 Februari 2017, Kementan menargetkan bisa melakukan ekspor beras 100 ribu ton pada tahun ini. Ekspor tersebut menjadi bukti stok beras yang dimiliki Indonesia ‎telah mencukupi untuk kebutuhan di dalam negeri, bahkan suplus.

Staf Ahli Menteri‎ Pertanian Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional Mat Syukur‎ mengatakan, target ekspor beras tersebut sesuai dengan arahan dari Mentan Amran Sulaiman. Pada awal 2017, stok beras di dalam negeri mencapai 1,7 juta ton.

"Tahun ini minimal Insya Allah 100 ribu ton, sesuai dengan keinginan Pak Menteri. Belum bisa diprediksi negara mana untuk pasar ekspor.‎ Tapi dulu kita kan kita tidak pernah terpikir untuk kirim (ekspor) beras medium,"‎ ujar dia.

Syukur menyatakan, ekspor beras ini tidak akan mengganggu kebutuhan beras di dalam negeri. Pada tahun ini, Kementerian Pertanian menargetkan produksi gabah mencapai 78 juta ton atau setara dengan 40 juta ton beras. Sedangkan rata-rata konsumsi beras di dalam negeri‎ sebesar 33 juta ton per tahun. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.