Sukses

Jumlah Orang Miskin di RI Berkurang, Ini Pemicunya

Saat ini pemerintah juga sedang menjalankan program pemerataan perekonomian.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkap penyebab turunnya angka pengangguran dan kemiskinan serta membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016.

‎Darmin mengatakan ekonomi‎ Indonesia membaik, ditandai dengan ekonomi yang tumbuh 5,02 persen. Ditambah, berkurangnya angka kemiskinan dan pengangguran sepanjang 2016 merupakan hal yang jarang terjadi.

"Di 2016, kualitas pertumbuhan ekonomi kita berbarengan dengan turunnya pengangguran dan kemiskinan. Gini ratio juga turun. Ini jarang," kata dia di kantor Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta, Kamis (27/4/2017).

Darmin mengungkapkan, jika dilihat secara statistik, hal tersebut terjadi karena naiknya konsumsi keluarga ‎golongan 40 persen terbawah yang lebih cepat.

"Secara statistik jawabannya adalah keluarga 40 persen terbawah kenaikan konsumsinya lebih cepat. Itu penjelasan statistik," tutur Darmin.

Namun, kondisi tersebut tidak hanya diciptakan oleh angka statistik. Tetapi juga dari usaha pemerintah dalam membangun infrastruktur. Kondisi tersebut mendorong masyarakat memiliki pekerjaan, sehingga mendorong pertumbuhan dan mengurangi kemiskinan.

"Karena kita bangun infrastruktur besar-besaran di seluruh Indonesia. Di pembangunan awal siapa yang bekerja? Pasti buruh. Pasti mereka yang mengerjakan pembangunannya," ujar dia.

Penurunan harga komoditas juga mendukung terciptanya kondisi tersebut. Harga menjadi lebih terjangkau masyarakat, sehingga memicu kenaikan konsumsi.

"Nah, pada saat yang sama harga produk sumber daya alam sedang turun. Baru mulai bergerak naik lagi sekarang-sekarang dari 2011," ujar Darmin.

‎Saat ini pemerintah juga sedang menjalankan program pemerataan perekonomian dengan melakukan redistribusi lahan dan peningkatan pendidikan kejuruan (vokasi).

"Kalau ini dikombinasi, kita bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, bahkan transformasi ekonomi yang berkualitas," dia menandaskan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.