Sukses

Kemenperin Gandeng 108 Industri dalam Program Pendidikan Vokasi

Aktivitas Industri dinilai selalu membawa efek berganda terhadap pertumbuhan ekonomi nasional seperti melalui penyerapan tenaga kerja.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan kembali meluncurkan program pendidikan vokasi industri tahap dua di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebelumnya program tersebut diluncurkan di Jawa Timur pada akhir Januari lalu.

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan, industri memiliki peran penting dalam mempercepat pemerataan dan kesejahteraan. Aktivitas Industri dinilai selalu membawa efek berganda terhadap pertumbuhan ekonomi nasional seperti melalui penyerapan tenaga kerja, peningkatan nilai tambah, dan penerimaan devisa.

Selain menyiapkan skema integrasi industri dari hulu sampai ke hilir, lanjut dia, ada enam kebijakan prioritas industri nasional yang akan dilaksanakan pada 2017. Salah satunya penguatan sumber daya manusia (SDM) melalui vokasi industri.

Dalam rangka penguatan SDM di sektor industri ini, Kemenperin akan kembali meluncurkan program pendidikan vokasi industri tahap dua yang berlokasi di Jawa tengan dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Rencananya, Kemenperin akan menggandeng 108 industri dan 368 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). “Ditargetkan, tahap kedua ini akan dilakukan kerja sama antara 368 SMK dengan 108 industri. Secara bertahap nanti juga dilakukan di Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, dan Sumatera Utara pada tahun ini,” ujar dia di Jakarta, Selasa (4/4/2017).

Program vokasi industri ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia dalam menghadapi era industri 4.0, yang mana semua industri nantinya akan terhubung dengan internet.

Airlangga berharap, program ini ke depan akan memperbaiki keterampilan kerja masyarakat Indonesia, sehingga memiliki daya saing lebih dan tidak gagap dunia teknologi.

“Kami menargetkan penciptaan satu juta SDM tersertifikasi kompetensi pada 2019 lewat program link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan dengan industri, ” dia menjelaskan.

Sementara itu, Dirjen Industri Kimia Tekstil dan Aneka (IKTA) Kemenperin, Achmad Sigit Dwiwahjono mengungkapkan vokasional training dalam vokasi industri sangat penting untuk meningkatkan kemampuan SDM masyarakat sejak dari lulusan SMK agar siap bekerja di sektor industri.

“Karena melalui vokasional training ini ada perubahan mendasar terkait kurikulum yang semula dititik beratkan di kelas, sekarang diubah dengan praktek industri yang lebih mendalam. Pola ini juga mengubah pendekatan SMK yang broadbase spectrum menjadi pendidikan berbasis spesialisasi," tutur dia.

Sigit mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mendukung program ini. Salah satunya dengan mengikutsertakan industri yang tercakup di IKTA agar turut bekerja sama dengan SMK-SMK yang menjadi target pendidikan vokasi.

“Beberapa industri yang tercakup di Direktorat IKTA kami ikut sertakan untuk bekerja sama dengan SMK-SMK yang mau ditraining untuk vokasi industri," lanjut dia.

Sejauh ini, kata Sgiti, pihaknya selalu mendorong standar kompetensi untuk masing masing jenis pekerjaan, sehingga setiap pekerja mempunyai keahlian khusus di bidang yang sudah ditekuni.

"Standar kompetensi ini juga berlaku secara nasional, bahkan untuk jenis pekerjaan tertentu, standar kompetensi ini dapat diberlakukan untuk skala internasional," tandas Sigit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Kemenperin atau Kementerian Perindustrian adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan perindustrian.

    kemenperin

  • Vokasi