Sukses

Menhub Berkomitmen Tingkatkan Keselamatan Pelayaran Rakyat

Kementerian Perhubungan berkomitmen untuk terus meningkatkan standar keselamatan pelayaran, khususnya pelayaran rakyat.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan berkomitmen untuk terus meningkatkan standar keselamatan pelayaran, khususnya pelayaran rakyat.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terus mendorong seluruh stakholder pelayaran untuk meningkatkan keselamatan pelayaran rakyat di seluruh wilayah Indonesia. Maluku menjadi provinsi pertama untuk mengimplementasikan upaya peningkatan kualitas pelayaran rakyat.

Dalam acara yang juga dihadiri Presiden RI Joko Widodo ini, Budi Karya menyampaikan bahwa untuk peningkatan keselamatan pelayaran rakyat, diberikan bantuan sebanyak 1.600 buah life jacket yang disumbangkan oleh PT Pelndo IV (Persero) dan Indonesia National Shipowners Association (INSA) untuk diserahkan kepada kapal-kapal rakyat yang beroperasi di provinsi Maluku, sebagai bentuk pembinaan Pelayaran Rakyat.

"Life jacket ini wajib digunakan saat berlayar menggunakan kapal rakyat," kata Budi Karya dalam keterangannya, Kamis (9/2/2017).

Selain itu, Menhub juga melaporkan, bahwa Kemenhub juga memberikan bantuan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pelayaran terutama pelayaran rakyat juga diberikan kepada 1.000 pemuda dan Pemudi Maluku melakui Diklat Vokasi di bidang pelayaran.

Budi Karya menuturkan, selama ini keahlian yang dimiliki anak buah kapal di pelayaran rakyat, hanya mengandalkan kemampuan otodidak yang didapat dalam kesehariaannya berlayar.

Sebanyak 1.000 pemuda dan pemudi Maluku, yang memiliki pendidikan minimal SLTP, masih sehat, dan bersemangat bekerja di bidang pelayaran, akan diikutkan Diklat Vokasi pelayaran.

Penyelenggaraan program Diklat Pemberdayaan Masyarakat tersebut, dilakukan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemenhub, bekerjasama dengan Universitas Pattimura dan Pemerintah Provinsi Maluku. Diklat yang dilakukan secara gratis ini, menyasar masyarakat yang kurang mampu dan putus sekolah.

"Ke 1.000 siswa tersebut, akan mengikuti Diklat Vokasi di sekolah Perhubungan yaitu di PIP Makassar dan BP2IP Barombong selama kurang lebih 15 hari," tambah Budi Karya.

Mereka akan mendapatkan tiga sertifikat yaitu, Basic Safety Training, Security Awareness Training, Advance Fire Fighting, dan ditambah dengan buku pelaut. Dengan modal sertifikat dan buku pelaut tersebut, mereka bisa langsung bekerja di kapal sebagai anak buah kapal (ABK). Selanjutnya, mereka bisa melanjutkan pendidikan lagi untuk meningkatkan ratingnya. (Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.