Sukses

Bos Freeport Cerita Sulitnya Mengeruk Perut Bumi Papua

Wilayah operasi Freeport di Papua kini mencapai 10 ribu hektare (ha) atau 0,02 persen dari luas Papua ‎40,7 juta ha.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Chappy Hakim bercerita tentang sulitnya menambang emas dan tembaga di Grasberg, Tembaga Pura, Papua. Penyebabnya karena medan yang sangat berat di wilayah tersebut.

Dia menuturkan, wilayah operasi Freeport di Papua kini mencapai 10 ribu hektare (ha) atau 0,02 persen dari luas Papua ‎40,7 juta ha.

Butuh upaya keras beroperasi di wilayah yang terisolasi, sulit, dan dengan tantangan sangat berat.

"Kondisi geografis, Freeport Indonesia adalah the most high tech mining in the most isolated area. Tidak hanya isolated, tapi dia juga the most difficult and chalanging," kata dia saat kuliah umum di Gedung Pascasarjana FEB UI, Depok, Jawa Barat, Jumat (27/1/2017).

Chappy mengungkapkan, Kota Tembaga Pura berada di ketinggian 2.200 meter di atas permukaan laut‎ (MDPL). Sedangkan tambang bawah tanah di ketinggian 3.100 MDPL dan tambang terbuka berada di ketingggian 4.200 MDPL. Ini artinya jika dibandingkan dengan gunung tertinggi di Jawa, Semeru, di Jawa Timur, letak tambang Freeport masih lebih tinggi.

"Sebagai pembanding saja, gunung tertinggi di Jawa Semeru 3.676 MDPL, jadi open pit mineral ada di 4.200‎ MDPL," tutur Chappy.

Dia mengungkapkan, lokasi tambang yang berada di ketinggian 4.200 MDPL menjadi salah satu kesulitan saat melakukan kegiatan penambangan karena oksigen menipis dan tekanan udara yang berbeda.

‎"Kandungan oksigen dan tekanan udara di sana sudah jauh berbeda. Pesawat terbang yang tidak memiliki sistem tekanan udara, dia tidak bisa terbang di sana, karena tidak dapat oksigen yang cukup," ucap dia.

Chappy melanjutkan, selain masalah udara, penambang juga berhadapan risiko tinggi, karena tebing dengan sudut 90 derajat, ruang gerak yang sempit, dan kontur bebatuan yang terjal dan riskan runtuh siap menimpa pekerja.

"Bagaimana jika tebing tersebut runtuh. Tidak ada tempat untuk berdiri. bagaimana pemantekan tebing yang curam. Itu contoh tidak mudahnya penambangan di Tembaga Pura dengan kondisi dimedan seperti itu," ucap Chappy. (Pew/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.