Sukses

Dirjen Pajak: 5 Orang Terkaya RI versi Forbes Tak Punya NPWP

Ditjen Pajak mengungkapkan ada 5 orang terkaya Indonesia versi majalah Forbes tidak mem‎punyai NPWP.

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mengumumkan ada 5 orang terkaya Indonesia versi majalah Forbes tidak mem‎punyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Pernyataan ini menegaskan ‎laporan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati sebelumnya yang menyebut ada 8 orang terkaya Indonesia versi majalah Forbes dan Globe Asia 2015 ‎tidak memiliki NPWP.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak, Ken Dwijugiasteadi saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR mengungkapkan ada 5 orang terkaya Indonesia tidak mempunyai NPWP. Para miliarder tersebut masuk dalam deretan orang terkaya Indonesia versi Forbes.

"Jumlahnya ada 5 orang terkaya (tidak punya NPWP). Memang benar yang masuk di majalah Forbes," tegas Ken di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/1/2017).

Dia menyebut, sebanyak 5 orang terkaya itu terdiri dari 2 orang terkaya Indonesia dari Jawa Timur, 2 orang terkaya dari Sumatera, dan 1 orang terkaya dari Jakarta yang tidak memiliki NPWP. Sayangnya, Ken enggan membocorkan identitas atau nama orang-orang terkaya tanpa NPWP tersebut.

Ken menjelaskan alasan 5 orang terkaya itu tidak memiliki NPWP karena mereka sudah meninggalkan Indonesia sudah lebih dari 183 hari dan memutuskan menjadi warga negara asing.

"‎Mereka tidak punya NPWP karena sudah pindah kewarganegaraan. Mereka meninggalkan Indonesia sudah lebih dari 183 hari," ujarnya.

Dalam Undang-undang (UU) Pajak Penghasilan, Ken menegaskan, orang Indonesia yang sudah meninggalkan Indonesia lebih dari 183 hari bukan merupakan subjek pajak dalam negeri. Begitupun dengan orang asing yang masuk ke Indonesia lebih dari 183 hari dan berkeinginan tinggal di Indonesia menjadi subjek pajak dalam negeri.

"Jadi bukan berarti mereka (orang terkaya) tidak punya NPWP karena melarikan diri. Mereka dulunya punya NPWP, tapi sekarang sudah jadi warga negara asing, bahkan ada yang menetap di daerah timur Indonesia, sebelah Papua kan asing," Ken menerangkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini