Sukses

Serikat Buruh Ungkap Pekerja Asing di RI Bergaji di Atas UMR

Buruh mengaku kecewa karena pekerja asing asal China ini dinilai tanpa keterampilan.

Liputan6.com, Jakarta Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) ‎menyatakan keberadaan pekerja asing asal China yang tidak berketerampilan (unskill worker) di Indonesia sangat mengancam mata pencaharian buruh.

Buruh juga mengungkap jika gaji pekerja China jauh di atas Upah Minimum Regional (UMR) di Indonesia.

"Tidak ada tenaga kerja China di Indonesia dibayar sesuai UMR, misalnya di Jakarta Rp 3,35 juta per bulan. Kalau ada tunjukkan ke saya," ujar Presiden KSPI, Said Iqbal di Jakarta, Kamis (5/1/2016).

Dia mencontohkan, supir forklift asal China di pabrik di Pulo Gadung, Jakarta, dibayar dengan upah Rp 10 juta per bulan. Demikian pula pekerja lain di pabrik semen yang memiliki pabrik pengolahan (smelter) di Pandeglang, bergaji puluhan juta rupiah per bulan.

Padahal, pekerja asing asal China  ini dinilai tanpa keterampilan.

"Jadi yang dibilang Pak Jokowi soal tenaga kerja asing mana mau ke Indonesia karena gaji rendah, itu salah. Siapa bilang tidak mungkin, karena buktinya di Batam, Kendari pun tidak ada yang digaji UMR. Kalaupun dibayar sesuai UMR di sini, di China dapat lagi tambahan, jadi dobel, inilah yang disebut dumping," dia menegaskan.

Menurut Said, justru pekerja unskill Indonesia yang menjadi TKI di Malaysia, Hong Kong mendapatkan gaji standar. "Kalau TKI kita yang kerja di Malaysia, Hong Kong tuh baru benar gaji kecil atau sesuai standar," ucap dia.(Fik/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.