Sukses

Ini Cara Pertamina Cegah Kerugian karena Harga BBM Tak Naik

PT Pertamina (Persero) akan melakukan efisiensi dalam kegiatan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Liputan6.com, Manado - PT Pertamina (Persero) akan melakukan efisiensi dalam kegiatan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM). Efisiensi tersebut untuk mendorong peningkatan laba usai keputusan pemerintah untuk tidak menaikan harga Premium dan Solar bersubsidi pada Januari 2017.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, kegiatan bisnis pemasaran Pertamina menghadapi tantangan yang cukup besar yaitu harga Premium dan Solar subsidi yang tidak naik meski harga minyak dunia mengalami kenaikan. Kenaikan harga minyak dunia membuat harga acuan BBM mengalami kenaikan. Seharusnya, harga BBM pun ikut naik. 

‎"Saya rasa kami akan menghadapi situasi yang menantang dengan kenaikan harga minyak dunia. Pemerintah memutuskan tidak menaikan harga BBM," kata Dwi, di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (28/12/2016).

Untuk menghadapi kondisi tersebut, Pertamina akan memaksimalkan efisiensi pada kegiatan penyaluran BBM.‎ Hal ini untuk menghindari kerugian dan meningkatkan pendapatan. "Strategi kami di marketing dengan bergerak secara efisiensi, dalam distribusi," tutur Dwi.

Keputusan pemerintah tidak menaikan harga Premium dan Solar bersubsidi, karena ingin menjaga daya beli masyarakat agar perekonomian tetap stabil. "Pemerintah concern pada daya beli masyrakat sehingga kita betul memaksimalkan aspek efisiensi, " tutup dia.

Sebelumnya pada 20 Desember 2016, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan untuk tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium, Solar dan minyak tanah pada 1 Januari 2016. Hal tersebut merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Sesuai arahan dari Pak Presiden, bahwa harga premium, solar dan minyak tanah ditetepkan tidak naik," ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan di Kementerian ESDM.

Pemerintah bersama Pertamina telah melakukan evaluasi dalam tiga bulan terakhir. ‎Ketetapan ini telah sesuai dengan hasil evaluasi tersebut. ‎"Dalam 3 bulan kita evaluasi, dan ditetapkan tidak tdk dinaikan terlebih dulu," kata dia.

Menurut Jonan, pemerintah tetap akan melihat perkembangan harga minyak dunia pada Januari-Februari mendatang. Namun dengan keputusan tak ada kenaikan harga BBM subsidi ini diharapkan tetap mampu menjaga daya beli masyarakat.

"Januari Februari nanti kita lihat perkembangannya. Dan ini adalah upaya yang luar biasa dari pemerintah agar daya beli masyarakat tidak turun‎," tandas dia. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini