Sukses

Ekspor ke Senegal, Ini Kehebatan Pesawat RI

PT Dirgantara Indonesia telah produksi 62 unit pesawat terbang CN235 untuk kebutuhan pasar dalam dan luar negeri.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia kembali mengekspor pesawat terbang produksi dalam negeri ke negara lain. Kali ini pesawat CN235-220M Multi Purpose Aircraft (MPA) buatan PT Dirgantara Indonesia (DI) kirim ke Senegal.

Pesawat berkapasitas 49 penumpang ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain mampu lepas landas dengan jarak yang pendek dan kondisi landasan belum beraspal. Pesawat CN 235-220M juga dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, yaitu pesawat angkut penerjun, evakuasi medis, pesawat sipil maupun pesawat VIP dan VVIP.

Selanjutnya, memiliki ramp door yang mampu membawa kargo atau kendaraan di dalamnya. Kemudian dilengkapi dengan sistem avionik terbaru modern dan Full Glass Cockpit.

Pesawat ini juga memiliki fitur multihop Capability Fuel Tank yaitu teknologi yang memungkinkan pesawat tidak perlu mengisi ulang bahan bakar untuk melanjutkan penerbangan ke rute berikutnya. Dan terakhir, harganya kompetitif dengan biaya perawatan yang murah.

Kehebatan pesawat produksi anak bangsa pun telah diakui oleh berbagai negara. Pada akhir November lalu, PT DI berhasil menyelesaikan pesawat CN235 pesanan Royal Thai Police. Bahkan, Presiden Republik Guinea, Alpha Conde menyampaikan minatnya terhadap pesawat buatan anak bangsa Indonesia tersebut.

Direktur Utama PT DI Budi Santoso mengatakan, perusahaan telah memproduksi sebanyak 62 unit pesawat terbang CN235 untuk kebutuhan pasar dalam dan luar negeri.

"Yang diekspor sudah 35 unit kepada pemesannya, antara lain Venezuela, Senegal, Burkina Faso, Uni Emirat Arab, Pakistan, Turki, Malaysia, Korea Selatan, Thailand dan Brunei Darussalam,"‎ ujar dia di Jakarta, Selasa (27/12/2016).

Sedangkan pelanggan dalam negeri, di antaranya TNI AU, TNI AL dan Merpati Nusantara Airlines. "Pesawat terbang CN235-220M MPA ini adalah bukti kemampuan bangsa Indonesia dalam menguasai teknologi tinggi,” ujar dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.