Sukses

Negara Lain Lirik Kebijakan Ekonomi Indonesia

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menuturkan, kebijakan ekonomi yang menarik negara lain yaitu pembangunan infrastruktur, deregulasi.

Liputan6.com, Jakarta - Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mendorong ekonomi menjadi perhatian negara-negara lain. Bahkan, ada beberapa negara mulai mencontoh kebijakan ekonomi pemerintah Indonesia.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, kebijakan yang diambil Presiden yang menarik perhatian negara lain seperti pembangunan infrastruktur, deregulasi birokrasi, dan mendorong kemudahan usaha (ease of doing business).

Airlngga mengatakan, langkah yang ditempuh Indonesia serupa dengan langkah yang bakal diambil peresiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Donald Trump, lanjut Airlangga, akan mendorong infrastruktur, menarik dolar AS untuk pembangunan, deregulasi birokrasi, serta meningkatkan kemudahan bisnis. AS juga berniat memberikan subsidi pabrik asing sebesar US$ 50 juta.

"Jadi apa yang dilakukan pemerintah AS dalam tanda petik berdasarkan pembicaraan pengusaha Forbes mengikuti yang dilakukan pemerintah Indonesia," kata dia dalam acara Indonesia Economic Outlook 2017 di Hotel Mulia Jakarta, Kamis (15/12/2016).

Bukan hanya AS, langkah kebijakan Indonesia juga diminati oleh India. Terlebih terkait langkah pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dan memberantas korupsi.

"Kemarin di India Perdana Menteri Narendra Modi bertanya, bagaimana Presiden Indonesia membuat program kartu  sehat, kartu pintar, dan untuk perbaikan masalah korupsi," jelas dia.

Tak sekadar itu, India juga menaruh perhatian terhadap langkah pemerintah menarik likuiditas masyarakat. Indonesia sendiri telah sukses menghimpun dana masyarakat dengan tax amnesty atau pengampunan pajak.

"Jadi tiga hal itu juga diminati India. India mencoba  untuk menarik likuiditas di bawah bantal dengan demonetisasi. Uang 1.000 rupee, 500 rupee ditarik peredaran," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini