Sukses

Alasan Menhub Bakal Libatkan Swasta Kelola Bandara

Pemerintah akan libatkan swasta untuk kelola dua bandara yaitu bandara internasional kuala namu dan sepinggan

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan akan mengajak swasta untuk mengelola beberapa bandara di Indonesia. Setidaknya dua bandara yang akan melibatkan swasta adalah Bandara Internasional Kuala Namu, Medan dan Bandara Internasional Sepinggan, Balikpapan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan kerja sama dengan swasta tersebut diharapkan pengelola bandara yang saat ini PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero)‎ dapat mengembangkan beberapa bandara di daerah yang memiliki skala lebih kecil.

"Saya hanya katakan spiritnya dengan adanya satu entitas baik swasta lokal atau internasional, maka secara finansial ada supporting dana digunakan AP I dan AP II untuk kembangkan bandara yang lain itu. Karena kita punya tugas yang banyak," kata Budi di Bundaran HI, Jakarta, Rabu (14/12/2016).

Di saat yang bersamaan, Kementerian Perhubungan akan menyerahkan bandara di beberapa wilayah yang selama ini dikelola Kemenhub‎ ke AP I dan AP II. Dengan begitu, akan meringankan beban Kementerian Perhubungan.

Keterlibatan swasta di dua bandara internasional itu, Budi Karya menuturkan akan meningkatkan trafik atau lalu lintas dan konektifitas bandara.

"‎Kita tugaskan bahwa swasta yang baru itu, befikiri bagaimana pusat pertumbuhan baru di Kuala Namu dan Balikpapan sebagai ujung tombak mendrive penerbangan internasional yang jaraknya lebih deket dibanding ke Jakarta atau Bali," papar Budi.

Dengan begitu, Budi menuturkan, beberapa frekuensi penerbangan akan berkurang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai‎, sehingga memberikan peluang maskapai untuk berkembang.

‎"Pada akhirnya memberikan peluang turis ke Indonesia dan memudahkan semua yang ada di wilayah itu kalau mau ke luar negeri tidak perlu ke Bali dan Jakarta. Ini pada akhirnya akan mengurangi kepadatan Jakarta dan Bali," tutur Mantan Dirut AP II itu. (Yas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini