Sukses

Hobi Belanja tapi Tak Ingin Bangkrut? Ini Rahasianya

Hobi belanja sering dikaitkan dengan perilaku boros dan menghambur-hamburkan uang.

 

Liputan6.com, Jakarta - Hobi belanja biasanya dimiliki oleh wanita. Wanita sering gemas saat menemukan barang-barang lucu meskipun tidak membutuhkan.

Tapi bukan berarti pria tidak hobi belanja. Malah belanja pria seringkali lebih mahal karena menyangkut gadget, barang elektronik, dan otomotif.

Hobi belanja sering dikaitkan dengan perilaku boros. Padahal bisa tetap menjalankan hobi ini sekaligus memiliki finansial yang sehat.

Lalu bagaimana cara agar tetap bisa belanja tetapi tidak bangkrut? Berikut rahasianya seperti dikutip dari CekAja.com, Selasa (13/12/2016):

Tetap belanja

Loh kok malah menyarankan supaya tetap belanja? Jangan kaget dulu. Coba pikir apa sih yang membuat Anda menjadikan belanja sebagai hobi? Apakah karena belanja menghilangkan stres? Apakah sebagai hiburan? Ketika bicara soal belanja, bukan berarti Anda harus selalu membeli baju baru setiap datang ke mal.

Membeli kebutuhan sehari-sehari sesuai dengan yang tertera di daftar belanja juga bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan. Hobi Anda bisa tetap tersalurkan dengan membuat jadwal rutin setiap akhir pekan untuk membeli persediaan bahan makanan selama satu minggu. (Baca juga: Yuk, Manfaatkan Pekarangan Rumah untuk Menghemat Biaya Belanja)

Hanya membeli barang yang dibutuhkan

Hobi belanja dikaitkan dengan pemborosan. Padahal pemborosan ini dikarenakan pembelian impulsif dan lapar mata. Anda bisa tetap memiliki hobi belanja sekaligus berhemat ketika membeli barang yang benar-benar disukai dan lebih bagus lagi kalau memang dibutuhkan.

Coba ucapkan mantra berikut: “Apakah saya butuh?” “Apakah benda ini mempengaruhi kualitas hidup saya?” kalau jawabannya adalah tidak, maka jangan membelinya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Anggaran belanja

Punya anggaran untuk belanja

Setelah menerima gaji dan menyisihkan untuk kebutuhan sehari-hari, membayar tagihan, menabung, dan investasi, buat anggaran untuk belanja. Jadi bukan belanja dulu baru menabung, tapi menabung dulu baru belanja. Karena sudah punya anggaran belanja tersendiri, Anda tidak akan kehabisan uang saat akhir bulan atau merasa bersalah setelah membeli baju baru.

Mungkin Anda yang membaca ini berpikir kalau tidak punya uang untuk anggaran belanja. Tapi coba pikir, kalau selama ini Anda sering ‘kalap’ karena belanja tanpa rencana, tandanya kamu memang punya uang. Dengan punya anggaran, kamu tetap bisa belanja tanpa merasa bersalah.

Sisihkan sesuai kebutuhanmu. Misalnya kalau gaji Anda Rp 5 juta, sisihkan 10 persen hingga 15 persen yang berarti Rp 500 ribu-Rp 750 ribu. Dalam sebulan, Anda hanya boleh belanja sesuai anggaran ini. Ingin beli barang tapi harganya melebihi anggaran? Tunggu sampai gajian selanjutnya.

Pangkas pengeluaran kecil

Anda suka jajan? Misalnya saat sore hari di kantor Anda beli baso, es campur, atau gorengan. Padahal sebenarnya perut tidak terlalu lapar. Jika seporsi bakso seharga Rp 20 ribu, es campur Rp 15 ribu, dan gorengan Rp 10 ribu, dan Anda jajan dua minggu sekali, dalam sebulan Anda sudah keluar Rp 360 ribu.

Kalau porso jajan Anda dikurangi setengahnya atau jadi hanya Rp 180 ribu, sisanya bisa digunakan untuk menambah anggaran belanja. (Baca juga: Trik agar Untung Besar Saat Belanja di Harbolnas 2016)

Bikin aturan jual satu sebelum beli satu

Manusia tidak pernah puas. Menghabiskan uang untuk membeli baju membuat Anda ingin beli baju lebih banyak. Keinginan untuk belanja jadi makin besar ketika kamu tidak bisa mengapresiasi apa yang sudah dimiliki.

Coba bikin aturan sederhana. Misalnya dengan menjual satu baju lama di situs jual beli barang bekas sebelum membeli baru. Dengan demikian Anda masih bisa menjalankan hobi belanja tanpa khwatir bangkrut. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.