Sukses

Cabai hingga Tarif Pulsa Jadi Penyebab Kenaikan Inflasi November

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indonesia mencatatkan inflasi sebesar 0,47 persen pada November 2016.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indonesia mencatatkan inflasi sebesar 0,47 persen pada November 2016 atau naik dari realisasi bulan sebelumnya 0,14 persen. Adapun tingkat inflasi untuk tahun kalender (Januari-November) mencapai 2,59 persen.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, inflasi tahun ke tahun tercatat 3,58 persen. "Masih dalam interval target Bank Indonesia dan pemerintah," ujar dia di kantor BPS, Kamis (1/12/2016).

Ia menuturkan, dari 82 kota tersebut, 78 kota alami inflasi dan empat kota alami deflasi. "Tertinggi di Manado 2,86 persen dan terendah di Singkawang 0,05 persen. Deflasi tertinggi di Bau-Bau 1,54 persen," ujar dia.

Adapun penyebab inflasi di November sebesar 0,47 persen, antara lain:

1. Cabai Merah

Bobot terhadap inflasi 0,92 persen dengan andil 0,16 persen. Kenaikan harga rata-rata 21,2 persen karena hujan dengan intensitas tinggi sehingga daerah pemasok tidak bisa panen cabai, pasokan berkurang, distribusi terganggu.

Kenaikan terjadi di 76 kota, tertinggi di Palopo 61 persen dan Bulukumba 47 persen.

2. Bawang Merah

Bobotnya 0,7 persen dengan andil inflasi 0,10 persen, perubahan harga rata-rata 16,21 persen karena di beberapa sentra gagal panen.

Terjadi kenaikan harga di 69 kota IHK, paling tinggi di Bima 52 persen dan Sumenep 38 persen.

3. Cabai Rawit

Bobotnya 0,19 persen, andil inflasi 0,05 persen dan perubahan harga rata-rata 29,07 persen.

Penyebabnya karena masalah cuaca, kenaikan harga di 80 kota IHK, tertinggi di Kupang 86 persen dan Watampone 85 persen.

4. Tomat Sayur

Bobot inflasi 0,22 persen, andilnya 0,04 persen, sehingga terjadi harga rata-rata tomat sayur naik 19,52 persen karena dampak cuaca.

Harga naik di 55 kota, tertinggi di Manado 222 persen, dan Palopo 68 persen.

5. Tarif Pulsa

Bobot inflasi 1,86 persen dengan andil inflasi 0,02 persen, karena kenaikan tarif pulsa 1,11 persen.

Terjadi di 31 kota IHK, tertinggi Sukabumi 6 persen dan Tegal, Semarang, Cilacap, Madiun masing-masing 3 persen.

(Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini