Sukses

Menperin: Industri Jalan Terus Meski Ada Demo 2 Desember

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memastikan rencana aksi demo pada 2 Desember 2016 tidak akan mengganggu aktivitas industri.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memastikan rencana aksi demo pada 2 Desember 2016 tidak akan mengganggu aktivitas industri. Dia berkeyakinan industri akan beroperasi secara normal pada tanggal tersebut.

Airlangga menyatakan rencana aksi unjuk rasa seperti ini bukan pertama kali terjadi di Indonesia. Namun buktinya, industri bisa berjalan secara normal tanpa mengalami hambatan yang besar.

"Kalau industri kita akan bekerja terus. Enggak-lah (industri tidak mengalami hambatan saat demo berlangsung)," ujar dia di Kantor Kementerian Perindustrian di Jakarta, Selasa (29/11/2016).

Sebelumnya, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) memutuskan tetap turun ke jalan atau menggelar aksi demonstrasi pada 2 Desember 2016. Buruh akan menggelar aksi mogok nasional di 20 provinsi dan 250 kabupaten dan kota.

Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, aksi yang digelar buruh berbeda dengan aksi yang Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) lakukan terkait proses hukum Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Namun, dia menuturkan aksi yang digelar buruh memiliki keinginan yang sama.

"Buruh tetap akan melakukan unjuk rasa nasional pada 2 Desember. Dari awal kami tegaskan, aksi kami terpisah dengan GNPF MUI. Namun demikian, tidak kami mungkiri, bahwa ada irisan isu yang sama, yakni terkait dengan tuntutan penjarakan Ahok," kata dia di Jakarta.

Tuntutan buruh ialah pencabutan PP 78 Tahun tentang Pengupahan. KSPI sendiri, ujar dia, sedang melakukan judicial review PP tersebut di Mahkamah Agung.

Di Jakarta sendiri, aksi ini akan diikuti sekitar 200 ribu buruh yang berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dam Karawang. Mereka akan berunjuk rasa di depan Istana Negara dengan titik kumpul di depan Balai Kota.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.