Sukses

Siasat Pertamina Biar Penyaluran BBM Lancar Saat Demo 4 November

Pertamina memiliki cara khusus agar penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) tetap lancar saat berlangsungnya aksi unjuk rasa 4 November 2016.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memiliki cara khusus agar penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) tetap lancar saat berlangsungnya aksi unjuk rasa organisasi masyarakat (ormas) pada 4 November 2016.

Vice President Retail Fuel Marketing Pertamina Afandi mengatakan, untuk menjaga pasokan BBM ke masyarakat agar tidak terganggu karena kemacetan aksi unjuk rasa, kegiatan penyaluran BBM akan dilakukan pada sehari sebelum Jumat, 4 November 2016, atau pada malam hari sebelum waktu tersebut.

"Antisipasi di pengiriman BBM dilakukan hari sebelumnya atau malam harinya supaya mobil tangki BBM tidak terkena macet terutama SPBU di jalur demo‎," kata Afandi,saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Kamis (3/11/2016).

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro melanjutkan, skenario berikutnya jika BBM terpaksa disalurkan pada Jumat siang hari‎, maka mobil tangki akan menghindari jalan yang terdapat kepadatan konsentrasi masa yang melakukan aksi unjuk rasa. "Kita tidak akan melalui jalur-jalur yang berpotensi konsentrasi kepadatan," ucap dia.

Menurut Wianda, ‎saat ini kondisi stok BBM pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) berada dalam status aman, karena itu masyarakat tidak perlu khawatir kehabisan BBM di SPBU.

Dia menambahkan, selain‎ di SPBU, stok BBM di terminal BBM yang memasok ke SPBU di wilayah Jabodetabek juga berada dalam status aman. Oleh karena itu, Pertamina menjamin pasokan BBM tetap lancar pada pada 4 November 2016.

"Begitu juga dengan terminal-terminal BBM di Plumpang dan beberapa area Jabodetabek aman," tutup Wianda.

Untuk diketahui, sejumlah ormas Islam akan menggelar demonstrasi besar-besaran pada 4 November 2016 di Istana, Balai Kota DKI Jakarta, dan sejumlah kota.

Demo tersebut menuntut agar Presiden Joko Widodo atau Jokowi menangkap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, terkait kasus dugaan penistaan agama. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.