Sukses

Industri Penerbangan RI Terus Berkembang, Ini Buktinya

Kementerian Perindustrian terus berupaya mewujudkan kemandirian industri kedirgantaraan nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan, industri penerbangan dalam negeri terus berkembang dan mengalami pertumbuhan yang signifikan. Buktinya, beberapa proyek pembuatan pesawat terbang kini tengah dilakukan oleh sejumlah instansi dan pihak swasta.

‎Menurut Airlangga, Indonesia telah memiliki infrastruktur dalam rangka pengembangan industri kedirgantaraan. Diantaranya Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bersama PT Dirgantara Indonesia (DI) sedang mengembangkan pesawat jenis N219. Pesawat berpenumpang 19 orang ini yang selanjutnya akan terus dikembangkan pesawat jenis N245 dan pesawat N270.

“PT DI sebagai BUMN sampai saat ini telah memproduksi beberapa jenis pesawat berbasis propeler dan beberapa jenis helikopter yang merupakan join produksi dengan Bell Helicopter dan Eurocopter,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (‎19/10/2016).

Sedangkan di sektor swasta, lanjut Airlangga, PT Regio Aviasi Industri juga sedang mengembangkan pesawat R80, yaitu pesawat berpenumpang 80-90 orang yang diinisiasi oleh Presiden B.J. Habibie.

Selain itu, bisnis penerbangan di Indonesia juga terus meningkat.‎ Hal ini diindikasikan dengan kenaikan jumlah lalu lintas udara, baik penumpang maupun untuk arus barang.

“Pertumbuhan jumlah penumpang udara domestik meningkat rata-rata 15 persen per tahun selama 10 tahun terakhir, sedangkan jumlah penumpang udara internasional hingga naik sekitar 8 persen dan Indonesia adalah merupakan negara terbesar ke-3 di Asia dalam pembelian pesawat udara setelah China dan India,” jelas dia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, Kementerian Perindustrian terus berupaya mewujudkan kemandirian industri kedirgantaraan nasional.

Fasilitasi yang telah dilakukan, antara lain terbentuknya Asosiasi Industri Pesawat dan Komponen Pesawat atau Indonesia Aircraft and Component Manufacturer Association (INACOM) yang anggotanya terdiri dari berbagai industri berbasis logam, karet, plastik, serta lembaga riset dan konsultan bidang kedirgantaraan.

Di sisi lain, kata Putu, potensi pasar dalam negeri untuk industri jasa perawatan dan perbaikan pesawat atau Maintenance Repair and Overhaul (MRO) nasional cukup besar. Pada 2014, potensi tersebut mencapai US$ 1 miliar dan diprediksikan naik sebesar US$ 2 miliar pada tahun 2019.

“Melihat besarnya perkembangan dan pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia, itu akan membuka peluang bagi tumbuhnya industri pesawat udara, komponen pesawat dan MRO di Indonesia,” tandas dia. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.