Sukses

Kadin Minta Pemerintah Tak Jadikan Harga Gas Sebagai Pendapatan

Dengan harga gas yang rendah maka industri nasional bisa bersaing dengan industri negara lain.

Liputan6.com, Jakarta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendesak pemerintah segera menurunkan harga gas industri. Sebab penurunan harga gas industri akan menimbulkan efek berkelanjutan pada perekonomian nasional.

Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani mengatakan, ada komponen dari pemerintah yang berkontribusi pada tingginya harga gas industri. Meski tak menyebutkan secara rinci, dia meminta supaya gas industri tidak hanya dianggap jadi instrumen pendapatan negara.

"Kita sampaikan jangan melihat gas itu jangan sebagai revenue driven buat pemerintah. Tapi sebagai jembatan atau infrastruktur untuk peningkatan industri kita," kata dia di Jakarta, Kamis (13/10/2016).

Dia menuturkan, dengan harga gas industri yang rendah maka industri nasional bisa bersaing dengan industri negara lain.

"Kalau misalnya US$ 6 itu pasti sangat signifikan bagi industri dan kita yakin industri jadi lebih kompetitif," ujar dia.

Selain itu, dia menuturkan penurunan gas akan memacu investasi ke dalam negeri. Sebab selama ini gas menjadi salah satu penyebab investor enggan menanam modalnya.

"Karena banyak investor yang mau investasi ke Indonesia tapi begitu tahu harga gasnya tinggi, dia beralih ke negara lain. Bahkan ada pemodal Indonesia beralih ke negara lain karena harga gas kita itu masih tinggi antara US$ 9- US$ 12. Jadi kalau itu bisa ke US$ 6, ke US$ 7 saja, saya rasa akan mendorong kompetitif kita," jelas dia.

Dia menuturkan, harga gas industri Indonesia masih tertinggi di ASEAN. "(Dibanding Vietnam, red) masih tinggian kita lah, kita paling tinggi di ASEAN," tandas dia. (Amd/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini