Sukses

Bos BEI: Tax Amnesty Dorong IHSG Terbang Tinggi

IHSG naik cukup tinggi pada pekan pertama bulan ini. Kenaikan IHSG bahkan mencapai 1 persen pada awal perdagangan hari ini.

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik cukup tinggi pada pekan pertama bulan ini. Kenaikan IHSG bahkan mencapai 1 persen pada awal perdagangan hari ini.

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio menerangkan, kinerja IHSG tahun ini didukung oleh strategi BEI untuk meningkatkan frekuensi perdagangan saham BEI.

Dia bilang, kinerja BEI juga didukung oleh keberhasilan tax amnesty. "Menarik dalam setahun terakhir, BEI merapikan strategi dasarnya dan didukung pastinya keberhasilan tax amnesty," kata dia di gedung BEI, Jakarta, Senin (3/10/2016).

Dia menerangkan, strategi BEI membuat kinerja pasar modal beberapa kali menembus rekor tertinggi. Di antaranya, frekuensi harian perdagangan saham yang mencapai 377 ribu kali. "Dalam transaksi 4 kali negara paling dekat kita, 6 kali dari Filipina," kata dia.

Indonesia hanya kalah dari segi kapitalisasi pasar dengan Singapura. Penyebabnya, di BEI masih banyak saham-saham bernilai Rp 50 per saham. "Tapi karena ada saham gocapan, value kita mengecil," ujar dia.

Namun demikian, dia menerangkan kinerja IHSG terus menunjukkan perbaikan. Hal itu terbukti dari kenaikan IHSG yang lebih dari 1 persen di awal perdagangan hari ini. "Growth 1 persen pagi-pagi belum pernah. Kita belum pernah dalam 5 menit pertama," tandas dia.

Untuk diketahui, pada pembukaan perdagangan saham, Senin (3/10/2016), IHSG menguat 51,11 poin atau 1,04 persen ke level 5422,89.

Ada sebanyak 114 saham menguat sehingga mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 14 saham melemah dan 51 saham lainnya diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.403,86 dan terendah 5.403,86.

Total frekuensi perdagangan saham 4.909 kali dengan volume perdagangan 89,9 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 99,6 miliar.

Investor asing pun melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 15 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.001.

Secara sektoral, seluruh sektor saham menghijau dipimpin oleh saham aneka industri dengan penguatan 2,11 persen. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini