Sukses

Kumpulkan Ekonom dan Pengusaha, Jokowi Ajak Bahas Soal Ekonomi RI

IMF, Bank Dunia dan beberapa lembaga keuangan dunia memperkirakan tahun depan kembali terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi dunia.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu siang ini mengundang sejumlah ekonom dan pelaku usaha untuk makan siang di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Adapun agenda undangan untuk meminta masukan dari‎ para ekonom dan pelaku bisnis mengenai peluang ekonomi Indonesia di tengah ekonomi dunia yang diperkirakan masih melemah.

"Kondisi ekonomi dunia belum pulih, kemarin waktu pertemuan terakhir di Hangzhou di G-20 juga semuanya masih belum menemukan jawaban-jawaban," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/9/2016).

Dalam pertemuan itu, Jokowi juga mengaku dari beberapa pertemuannya dengan IMF, Bank Dunia dan beberapa lembaga keuangan dunia memperkirakan tahun depan kembali terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi dunia.

Di sisi lain, menurut Jokowi, harga komoditas yang saat ini masih rendah juga perlu menjadi pekerjaan rumah bagi Indonesia untuk tetap menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.

Terkait di arus investasi yang masuk ke Indonesia, Jokowi menilai, perbaikan regulasi yang selama ini dilakukan dinilai masih kurang untuk menggenjot masuknya investasi. Untuk itu, dirinya berkomitmen untuk terus melakukan reformasi kemudahan usaha.

"Mungkin nanti dari Kadin Pak Rosan, dari HIPMI dari Pak Hariyadi (Apindo) bisa sampaikan kendala-kendala dari pelaku ini masih dirasakan meskipun kita sudah berusaha untuk menyelesaikan itu," papar Jokowi.

Hadir dalam acara makan siang ini dari ekonom diantaranya Toni Prasetyantono, Destry Damayanti, Enny Sri Hartati, dan beberapa ekonom lainnya. Sementara dari pelaku bisnis seperti Rosan Roslani, Haryadi Sukamdani‎ dan Bahlil Lahadia. (Yas/nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini