Sukses

Microsoft Dorong Wall Street Cetak Rekor

Sekitar 6,2 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di bawah rata-rata harian 7,5 miliar selama 20 sesi terakhir.

Liputan6.com, New York - Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta) dengan indeks S & P 500 dan Dow industrials mencetak rekor terbarunya.

Indeks terdorong kenaikan saham Microsoft dan tanda jika pendapatan perusahaan di Amerika Serikat akan lebih baik dari prediksi.

Melansir laman Reuters, saham Microsoft melonjak 5,3 persen setelah perusahaan software raksasa tersebut mencatat pertumbuhan tajam dalam bisnis komputasi awan. Saham teknologi menjadi pendorong utama indeks di pasar saham.

Adapun indeks Dow Jones industrial average naik 36,02 poin atau 0,19 persen menjadi 18.595,03 poin, untuk sesi kesembilan, terpanjang sejak Maret 2013.

Sementara indeks S & P 500 naik 9,24 poin atau 0,43 persen ke posisi 2.173,02 dan Nasdaq Composite menambahkan 53,56 poin atau 1,06 persen menjadi 5.089,93 poin.

Sektor defensif seperti utilitas dan telekomunikasi telah memimpin kenaikan pasar pada tahun ini, yang kemudian diikuti sektor keuangan dan teknologi.

"Sepertinya bagian lemah dari pasar mulai setidaknya mencoba dan mengikuti bagian yang lebih kuat dan benar-benar belum ada aksi jual besar ke titik ini," kata Rick Meckler, Presiden LibertyView Capital Manajemen di Jersey City, New Jersey.

Saham teknologi memimpin, dengan enam dari 10 saham besar pada indeks S & P ditutup lebih tinggi.

Baru-baru ini pasar mencetak rekor, yang telah mendorong indeks S&P 500 naik lebih dari 6 persen tahun ini. Kenaikan tetap terjadi meskipun ada kekhawatiran tentang ketidakstabilan kondisi global usai Inggris meninggalkan Uni Eropa.

"Orang-orang mengatakan mereka tidak ingin berinvestasi di Eropa, mereka tidak ingin berinvestasi di Amerika Latin, mereka tidak ingin berinvestasi di Asia. Secara default, pasar AS semakin banyak modal asing," kata Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma.

Adapun saham yang mencetak kenaikan antara lain Morgan Stanley yang menguat 2,2 persen setelah laba perusahaan melampaui estimasi analis.

Kemudian Abbott Laboratories yang melaporkan penjualan dan laba kuartalan lebih baik dari perkiraan, mendorong sahamnya naik sampai 2 persen.

Sekitar 6,2 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di bawah rata-rata harian 7,5 miliar selama 20 sesi terakhir.(Nrm/Ndw)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini