Sukses

Banten Harus Bantu Persediaan Pangan Nasional

Pemprov Banten sanggup menambah lahan pertanian seluas 61.038 hektare (ha) di enam kabupaten dan kota.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Banten akan fokus untuk memperluas tambah tanam dan serap gabah petani dalam tiga bulan ke depan. Langkah ini untuk mendorong peningkatan persediaan pangan nasional. 

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menjelaskan, Banten merupakan penopang Jakarta untuk sektor pangan. Kedekatan geografis antara Banten dan Jakarta dapat mempercepat luas tambah tanam untuk meningkatkan harga pembelian pemerintah pada komersial gabah, sekaligus untuk menyerap hasil panen petani sebagai tambahan cadangan beras nasional.

"Kami sampaikan bahwa padi kita meningkat selama 10 tahun terakhir berkat kerja keras kita semua," tegas Amran seperti ditulis, Rabu (20/7/2016). 

Pemprov Banten mengaku sanggup menambah lahan pertanian seluas 61.038 hektare (ha) di enam kabupaten dan kota.

Enam kabupaten dan kota tersebut, antara lain Kabupaten Serang dengan luas tambah tanam padi 16.733 ha, Kabupaten Pandeglang 22.319 ha, Kabupaten Lebak 8.151 ha, Kabupaten Tangerang 9.822 ha, Kota Cilegon 55 ha, dan Kota Serang 3.898 ha.

Saat ini, baku luas lahan sawah yang tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS) Banten tahun 2015 seluas 201.566 ha, terdiri dari lahan sawah irigasi seluas 104.030 Ha atau mencapai 51,61 persen, luas lahan sawah non-irigasi seluas 97.537 Ha  atau 48,39 persen, selanjutnya lahan ladang (huma) seluas 76.660 ha.

"Kondisi sektor pertanian di Banten masih diperlukan berbagai sentuhan perbaikan, baik aspek teknologi maupun dari aspek peningkatan pengembangan usaha petani dan kelembagaannya," ujar Gubernur Banten, Rano Karno.

Rano menyebutkan bahwa untuk tahun 2016, telah ditetapkan sasaran produksi padi Banten sebesar 2,3 juta ton gabah kering giling, jagung 38,489 ton pipilan kering, dan kedelai 12,830 ton. Sementara capaian produksi berdasarkan angka Ramalan I BPS Banten bahwa komoditas padi sebesar 2,2 juta ton, jagung 12,995 ton, dan kedelai 7,841 ton.

"Artinya dengan perkiraan jumlah penduduk Banten yang mencapai 11 juta jiwa dan konsumsi beras per kapita per tahun sebesar 104,17 kg, dapat diperoleh surplus beras tahun ini sebesar 47,063 ton," tegasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini