Sukses

RI-Uni Eropa Resmi Memulai Perundingan Kerja Sama Ekonomi

Uni Eropa merupakan blok ekonomi terbesar di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dan Uni Eropa mencapai kesepakatan untuk melakukan negosiasi resmi terkait kerjasama komprehensif perekonomian berjuluk Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA).

"Kita bisa mengumumkan perkembangan menggembirakan, Uni Eropa dan Indonesia bisa meluncurkan negosiasi resmi untuk merundingkan Comprehensive Economic Partnership Agreement," ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Lembong di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (18/7/2016).

Menurut Thomas, pada hari ini Komisi Uni Eropa telah mendapatkan mandat resmi dari negara-negara anggotanya. Dengan mandat ini, ‎Komisi Uni Eropa merampungkan prosedur di internal dan siap untuk menggelar negosiasi secara formal dengan Indonesia.

"Scooping dituntaskan dalam 5 bulan dan akhirnya selesai berkenaan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Brussel pada April lalu,"  Mendag menuturkan.

Uni Eropa merupakan blok ekonomi terbesar di dunia. Melalui kerjasama ekonomi yang akan dibahas ini, maka diharapkan akan membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia ke depannya.

"Kami gembira bisa memulai proses perundingan CEPA ini dengan Uni Eropa. Ini menunjukkan bahwa semangat kemitraan antara Indonesia dan Uni Eropa sangat kuat, meskipun banyak tantangan mulai dari Brexit (Britain Exit) ‎ sampai kejadian tragis di Nice beberapa hari lalu. Kami punya komitmen tinggi untuk memajukan kemitraan ekonomi antara Uni Eropa dengan Indonesia," jelas dia.

Selain itu, Thomas juga menyampaikan terima kasih kepada kementerian dan lembaga di dalam negeri yang telah mendukung proses ini. Sebab berkat dukungan dan sinergitas tersebut, Indonesia bisa memulai babak baru dalam kerja sama ekonomi dan perdagangan internasional dengan Uni Eropa.

"Saya menyampaikan terima kasih pada kawan-kawan di kementerian dan lembaga karena ini upaya bersama pemerintah Indonesia. Ini tidak mungkin jika tidak ada sinergitas dan dukungan kementerian teknis. Pengalaman saya sangat positif dalam perundingan dan saya harapkan semangat positif juga saat memulai perundingan secara formal," tandas dia.(Dny/Nrm)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini