Sukses

Begini Strategi Pertamina Antisipasi Lonjakan Konsumsi BBM

Pertamina terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Kepolisian untuk antisipasi lonjakan konsumsi BBM saat arus balik.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina menyatakan terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kepolisian untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) saat arus balik mudik Lebaran.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan, saat arus mudik kemarin, konsumsi BBM melonjak hingga 200 persen, khususnya di Jawa Tengah. Hal ini sebenarnya di luar prediksi.

"Kita selalu koordinasi, ada satgas (satuan tugas) bersama. Kemarin kejadian pada saat arus mudik jadi pelajaran. Ternyata permintaan naik 200 persen, padahal kita antisipasi di Jawa Tengah 60 persen dari tahun lalu," ujar dia di Jakarta, Kamis (7/6/2016).

Dia menjelaskan, kapasitas tampung pada masing-masing stasiun pengisian BBM umum (SPBU) hanya selama 2 hari saja. Namun lantaran terjadi kemacetan, distribusi BBM dengan truk tangki ikut terhambat.

"Storage di masing-masing SPBU tahan 2 hari. Kemacetan kalau tidak suplai lebih dari 2 hari, dia menjadi terputus. Tidak bisa suplai karena macet, tidak bisa lewat. Meski dikawal polisi tapi tidak tertolong," kata dia.

Dwi menyatakan, belajar dari pengalaman tersebut, maka Pertamina bersama ‎pihak terkait telah menyiapkan strategi agar kemacetan tidak lagi menjadi penghambat alur distribusi BBM.

Pada saat arus balik agak berbeda, tapi menjadi perhatian. Pertama, bagaimana jalur suplai SPBU disiapkan lancar. Kedua, suplai lewat drum-drum akan kita tingkatkan terus. Orang macet di jalan. Tidak numpuk keluar SPBU, tapi bisa diisi saat dia macet," kata dia.

Untuk memperlancar distribusi tersebut, lanjut Dwi, Pertamina juga telah meminta kepolisian untuk membantu mengosongkan lajur paling kiri jalan tol untuk mobilitas truk tangki BBM.

"Kita koordinasi sama Kepolisian. Kita harapkan (jalur) paling kiri bisa dikosongin untuk emergency termasuk suplai ke SPBU. Jalur kiri kan nggak boleh diisi tapi karena kemacetan itu. Kita sudah koordinasi dengan kepolisian dan Kementerian Perhubungan. Mudah-mudahan lebih baik pada arus balik," tutur dia. (Dny/Ahm)

 

*Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini