Sukses

Pemerintah Belum Dapat Laporan Resmi Soal Akuisisi Newmont

Kementerian ESDM belum mendapat laporan resmi‎ dari PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) terkait akuisisi saham oleh Medco Energi.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) belum mendapat laporan resmi‎ dari PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) terkait akuisisi saham perseroan oleh PT Medco Energi Internasional Tbk (Medco Energi) melalui PT Amman Mineral Internasional (AMI).

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Gatot mengatakan, pihak Newmont baru memberitahukan aksi korporasi tersebut secara lisan. Jika memang aksi tersebut sudah berjalan, Kementerian ESDM menunggu laporan secara resmi dari perusahaan.

"Secara lisan sudah disampaikan NNT. Tentunya kami menunggu laporan secara resmi,‎" kata Bambang, di Jakarta, Kamis (30/6/2016).

Menurut Bambang, proses akuisisi saham merupakan hak perusahaan, tetapi pemerintah berhak mengetahui akuisisi tersebut. Karena itu, seharusnya pihak Newmont yang berkontrak dengan pemerintah harus melaporkan hal tersebut secara resmi. "Setiap ada perubahan saham harus dilaporkan kepada kami,"‎ ungkap Bambang.

Untuk diketahui,  PT Medco Energi Internasional Tbk (Medco Energi) setuju untuk mengakuisisi saham PT Amman Mineral Internasional (AMI) yang mengendalikan 82,2 persen dari PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Nilai akuisisi tersebut mencapai US$ 2,6 miliar atau mencapai Rp 34,27 triliun (Estimasi kurs 13.180 per dolar AS).

Presiden Direktur Medco Energi Hilmi Panigoro mengatakan, kesepakatan ini merupakan salah satu transaksi structured finance terbesar di Asia Tenggara tahun ini. ”Transaksi ini secara langsung memberikan nilai tambah strategis terhadap Medco Energi, mengingat operasi NNT yang berskala dunia," kata Hilmi, di Jakarta, Kamis (30/6/2016).

Pendiri Medco Energi Arifin Panigoro menyambut senang transaksi ini. “Saya sangat senang karena Medco Energi Group terus menunjukkan karakter utamanya untuk menjadi pionir yang menciptakan standar baru baik untuk industri maupun untuk Indonesia. Kami senantiasa mengucapkan terima kasih kepada pemerintah karena visi yang selalu seirama dan dukungan yang luar biasa terhadap Medco Energi," kata dia.

Penyelesaian transaksi akan menunggu persetujuan dari pemerintah dan pemegang saham Medco Energi.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.