Sukses

Bos AP II Larang Direksi Cuti Saat Lebaran

Dalam menghadapi lonjakan arus penumpang pada musim mudik Lebaran tahun ini, direksi PT Angkasa Pura II akan bekerja seperti biasa.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam menghadapi lonjakan arus penumpang pada musim mudik Lebaran tahun ini, direksi PT Angkasa Pura II akan bekerja seperti biasa. Manajemen tidak memberlakukan cuti bagi direksi.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi mengatakan, pada musim mudik ini dipastikan akan terjadi lonjakan penumpang hingga 20 persen lebih banyak dibanding dengan hari normal. Oleh sebab itu, lanjutnya, perlu kerja ekstra untuk mengantisipasi lonjakan ini.

"Kenaikannya diperkirakan lebih dari 20 persen," kata Budi kepada Liputan6.com, Rabu (22/6/2016)

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan tidak memberlakukan cuti bagi karyawan hingga direksi. "Kita (direksi) ingin memberi contoh. Jadi kalau tidak ada contoh, tidak akan ada semangat," jelas Budi.

Dikatakan Budi, di saat orang lain mudik, tak hanya karyawan yang akan tetap bekerja direksi pun menurut Budi akan mendapatkan jatah masuk secara bergiliran. "Nanti direksi kebagian piket, kita akan hadir di situ," tutur dia.

Budi melanjutkan, khusus untuk Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-8 Lebaran, atau mulai 28 Juni 2016. "Biasanya H-5. Tapi kami lebih suka H-8 karena berarti penumpangnya terdistribusi 8 hari. Ini satu mekanisme yang bagus, yang membuat kami sebagai pelaksana airport lebih siap," katanya. 

Sedangkan terkait arus balik, Budi mengatakan tren masyarakat yang melakukan perjalanan arus balik tidak bisa diprediksi. Menurutnya, perjalanan penumpang pesawat akan merata di arus balik. "Karena masing-masing orang mengambil prioritas sendiri," tuturnya.

Angkasa Pura II mengoperasikan 13 bandara di Indonesia. Selain Soekarno-Hatta, lanjut Budi, ada beberapa bandara lain yang akan penuh akan pemudik.

"Padang. Jadi orang Padang senang mudik, lalu Kuala Namu, yang lain Palembang, Pontianak, Pekan baru, tumbuh tapi tidak signifikan," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini