Sukses

Daftar Jalan Tol yang Dapat Suntikan Modal Lahan Rp 16 Triliun

Kemenkeu) mengusulkan suntikan modal untuk fungsi pengadaan lahan oleh BLU Lembaga Manajemen Aset negara (LMAN) senilai Rp 16 triliun

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengusulkan suntikan modal untuk fungsi pengadaan lahan oleh Badan Layanan Umum Lembaga Manajemen Aset negara (LMAN) senilai Rp 16 triliun. Dana tersebut dialirkan untuk mempercepat pembangunan proyek-proyek jalan tol, seperti jalan tol Trans Jawa, Trans Sumatera, Non Trans Jawa, dan tol Jabodetabek.

Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, pemerintah mendukung fungsi pengadaan lahan yang selama ini menjadi kendala utama realisasi pembangunan infrastruktur, termasuk jalan tol. Pemerintah mendirikan BLU LMAN menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015.

"BLU LMAN tahun ini mempunyai mandatory mempercepat pengadaan tanah proyek infrastruktur khususnya jalan. Dianggarkan suntikan modal ke BLU LMAN Rp 16 triliun supaya belanja pengadaan lahan lebih fleksibilitas," kata dia dalam Rapat Kerja di Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/6/2016).

Bambang merinci, dana sebesar Rp 16 triliun yang dialokasikan dalam RAPBN-P 2016, untuk membiayai pengadaan lahan jalan tol, antara lain:

1. Suntikan modal Rp 2 triliun untuk pembangunan proyek Trans Sumatera, dan lainnya. Kebutuhan pendanaan lahan senilai Rp 4,16 triliun.
2. Trans Jawa kebutuhan pendanaan Rp 6,47 triliun, sementara alokasi modal Rp 5,36 triliun
3. Jalan tol Non Trans Jawa dengan besaran investasi lahan Rp 8,38 triliun, sedangkan suntikan modalnya sebesar Rp 3,02 triliun
4. Tol Jabodetabek, kebutuhan mencapai Rp 25,68 triliun, dan rencana alokasi suntikan modal Rp 5,62 triliun.

"Jadi total kebutuhan pendanaan ruas tol tersebut mencapai Rp 44,69 triliun. Dan rencana alokasi modal di RAPBN-P 2016 sebesar Rp 16 triliun," kata Bambang.

Menurut Bambang, pembangunan tol Trans Jawa sangat penting bagi Indonesia karena proyek ini sudah mangkrak sejak zaman Orde Baru. Penyebab utamanya karena masalah pembebasan lahan.

"Konsesi Trans Jawa sudah dilelang sejak akhir Orde Baru untuk seluruh seksi ruas tol. Tapi setelah krisis finansial, tidak ada kemajuan sekali dalam pembangunannya. Naik tol saja baru sampai Brebes Timur, tol Semarang dan Pekalongan belum. Itu karena pemegang konsesi yang mangkrak atau pembebasan lahan yang sulit," terang Bambang.

Oleh sebab itu, kata dia, BLU LMAN dapat mengambilalih konsesi yang mangkrak ini. Sebab membangun jalan tol strategis diakui Bambang, memberikan multiplier effect sejak proyek memulai konstruksi, seperti penyerapan tenaga kerja.

Sementara itu 8 ruas tol Trans Jawa yang dapat pendanaan senilai Rp 5,36 triliun adalah:

1. Pejagan-Pemalang Rp 607 miliar
2. Pemalang-Batang Rp 1,3 triliun
3. Batang-Semarang Rp 2,53 triliun
4. Semarang-Boyolali Rp 460 miliar
5. Solo-Mantingan Rp 49 miliar
6. Mantingan-Kertosono Rp 100 miliar
7. Kertosono-Mojokerto Rp 62 miliar
8. Mojokerto-Surabaya Rp 253 miliar

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini