Sukses

3 Kebiasaan Ini Bikin Warren Buffet Jadi Orang Terkaya Dunia

Siapa tak kenal dengan Warren Buffet. Salah satu orang terkaya dunia pemilik Berkshire Hathaway ini tak diragukan lagi soal kemampuan bisnis

Liputan6.com, Jakarta Siapa tak kenal dengan Warren Buffet. Salah satu orang terkaya dunia pemilik Berkshire Hathaway ini tak diragukan lagi soal kemampuan bisnisnya.

Menjadi orang terkaya di dunia juga didapatnya bukan dengan cara mudah. Dia bukan dari keluarga berada. Di umur 7 tahun menjual botol minuman di jalan. Kini dia punya perusahaan senilai US$ 525 miliar aset.

Dia punya kebiasaan yang membuatnya seperti sekarang. Kebiasaan yang juga bisa dilakukan semua orang. Apa saja? Berikut kebiasaan Warren Buffet yang membuatnya jadi kaya seperti dilansir dari Time, Sabtu (18/6/2016).

Tak Pernah Berhenti Belajar

Pimpinan Berskhire Hathaway yang lain, Charlie Munger, dalam suratnya pada pemegang saham perusahaan membeberkan salah satu poin penting yang dilakukan Buffet hingga sukses seperti sekarang.

"Keputusan Buffet untuk membatasi aktivitasnya menjadi hanya beberapa hal dan memfokuskan perhatiannya pada hal itu, dan tetap melakukan hal itu untuk 50 tahun adalah hal yang menakjubkan. Cara sukses Buffet sama dengan Roger Federer di tenis.

Buffet menggunakan metode kemenangan dari pelatih basket terkenal John Wooden, yang memenangkan banyak pertandingan setelah belajar semua pertandingan ke7 pemainnya. Dan keterampilan Buffet semakin menjadi seiring dengan bertambahnya usia dia," tulis Munger.

Buffet juga suatu hari pernah mengatakan.

"Saya menuntut kebanyakan waktu yang saya habiskan, hampir setiap hari untuk duduk dan berpikir. Itu tidak biasa dalam bisnis Amerika. Saya membaca dan berpikir . Jadi saya banyak membaca dan berpikir, membuat sedikit keputusan daripada orang lain dalam bisnis. Saya melakukan itu karena saya suka hidup seperti ini." katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

2. Sabar adalah Kunci

Sabar adalah Kunci

Perbedaan karakteristik yang dimiliki Buffet adalah kesabaran. Di 2003 dia pernah menulis:

"Kita membeli beberapa saham Well Fargo tahun lalu. Dengan kata lain, di antara 6 holding besar kita, kita mengganti posisi kita di Coca Cola di 1994, American Express di 1998, Gillette di 1989, Washington Post di 1973, Moody's di 2000. Pialang tak menyukai kita"

Namun coba perhatikan dengan pernyataan dia di 2010 ke pemegang saham yang mana dia mengatakan agar Berkshire mencapai kesuksesan

"Kita butuh kinerja baik dari bisnis kita sekarang dan lebih banyak akuisisi besar. Kita sudah siap. Pistol kita sudah terisi dan jari saya di pelatuk ini sudah gatal" katanya/

Itu berarti Buffet bermaksud untuk membeli bisnis senilai 10 miliar dolar. Saat dia sudah tak sabar di 2010, dan Berkshire sekarang menghasilkan lebih dari 60 miliar, Buffet hanya duduk manis dengan sabar untuk menunggu peluang yang tepat.

Menjadi investor juga menurutnya butuh kesabaran dan kejelian.

Sering Memuji

Salah satu hal dan catatan penting soal Buffet adalah keinginnya untuk memuji tim manager yang mengelilinginya.

Pada pidatonya di 2009 mengenai Ajit Jain, yang mengepalai Reinsurrance Berkshire Hathaway dan digadang bakal menggantikan posisinya di Bershire Hathaway, dia mengatakan.

"Jika Charlie, saya dan Ajit berada di sebuah kapal yang karam, dan Anda hanya bisa menyelamatkan salah satu dari kita, Maka selamatkanlah Ajit," katanya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.