Sukses

3 Usulan KEIN agar Ekonomi RI Tumbuh 7 Persen

Struktur ekonomi Indonesia cukup rentan karena 56,86 persen masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga.

Liputan6.com, Jakarta - Komite EKonomi dan Industri Nasional (KEIN) mengusulkan tiga prioritas yang bisa dijalankan oleh pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dengan target. Tiga prioritas tersebut di sektor investasi, ekspor, dan impor.

Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta menjelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa berada di kisaran 7-8 persen pada 2019. 

Tentu saja target tersebut tidak mudah mengingat saat ini banyak tantangan dari luar yang harus dihadapi pemerintah, seperti penurunan harga minyak dan komoditas. Tantangan tersebut terbukti cukup membebani, sehingga realisasi pertumbuhan ekonomi nasional di 5,8 persen pada 2015.

Arif melanjutkan, tantangan dari dalam negeri juga tak kalah penting. Menurut dia, struktur ekonomi Indonesia cukup rentan karena 56,86 persen masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Selain itu, kinerja ekspor nasional juga belum terlalu kuat meskipun dalam beberapa bulan terakhir telah menunjukkan peningkatan. 

Menengok data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia pada April 2016 surplus US$ 667,2 juta. Sementara secara akumulasi, total surplus neraca dagang Indonesia mencapai US$ 2,33 miliar untuk periode Januari-April. 

"Selain itu tantangan yang lainnya ada keterbatasan ruang fiskal yang membuat langkah pemerintah tersendat juga," kata dia di Jakarta, Selasa (7/6/2016).

Arif juga mengungkapkan, produktivitas dan daya saing Indonesia juga rendah. Selama ini produktivitas Indonesia masih kalah bersaing dengan beberapa negara tetangga, sehingga membuat investor lebih memilih untuk menanamkan modalnya di negara lain jika dibandingkan dengan Indonesia. 

Oleh karena itu, untuk bisa mencapai target dalam RPJMN, KEIN mengusulkan tiga prioritas yang bisa dijalankan oleh pemerintah. "Prioritas pertama adalah peningkatan investasi dengan nilai 10 persen per tahun," jelas Arif.

Sedangkan prioritas kedua adalah pemerintah harus mendorong ekspor untuk tumbuh 3 persen per tahun. Untuk prioritas terakhir atau ketiga adalah pemerintah harus mengendalikan impor hanya tumbuh 2 persen per tahun. (Yas/Gdn/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini