Sukses

RI Kalah dengan Vietnam soal Investasi

Selain terbuka terhadap investasi asing, Vietnam juga gencar mengundang investor asing untuk menanamkan investasi.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Thomas Lembong menyatakan Indonesia masih kalah bersaing dengan Vietnam soal ‎daya tarik investasi. Vietnam dinilai lebih siap menerima masuknya investasi asing dibandingkan dengan Indonesia.

Thomas mencontohkan, produsen elektronik asal Korea Selatan, Samsung lebih memilih untuk membangun pabriknya di Vietnam ketimbang Indonesia.

Selain soal kebijakan pemerintah yang terbuka terhadap investasi asing, sejak dulu pemerintah Vietnam juga gencar mengundang investor asing untuk menanamkan dananya di dalam negeri.

"Mereka giat mengundang investor asing. Contohnya Samsung investasi di Vietnam. Vietnam juga sangat kompetitif menawarkan tax insentive 30 tahun. Infrastrukturnya juga lengkap," ujar dia di Jakarta, Rabu (1/6/2016).


Berkat keterbukaannya terhadap investasi asing tersebut, lanjut Thomas, kinerja ekspor Vietnam mampu berkembang pesat. Bahkan saat ini ekspor non-migas Vietnam mampu mengalahkan Indonesia.

"Tahun lalu ekspor non-migas Vietnam sudah melampaui Indonesia. Vietnam sudah US$ 160 miliar. Dan seperempatnya itu dari Samsung. Pertama kecil-kecilan, pelan-pelan tambah terus. Kalau hanya Samsung saja, sudah ekspor US$ 40 miliar‎," kata dia.

Selain itu, yang membuat ekspor Vietnam‎ mampu tumbuh dengan baik yaitu aktifnya negara tersebut dalam perjanjian perdagangan bebas dengan negara lain.

Vietnam telah merampungkan perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa melalui Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA). Selain itu, Vietnam juga menjadi salah satu negara pendiri dari perjanjian kerja sama Trans Pacific Partnership (TPP).

"Jadi wajar mulai banyak pabrik dari Indonesia ke Vietnam atau dari Filipina ke Vietnam. Dengan FTA (free trade agreement), Vietnam punya akses bebas ke Eropa dan Amerika Utara," ujar dia. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.