Sukses

Penghasilan CEO Perusahaan Inggris Harus Kena Potongan 50 Persen

Pemegang saham mengatakan jatah yang nantinya disetor ke pimpinan perusahaan eksekutif di Inggris harus dipotong 50 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Pemegang saham kecil di Inggris merasa keberatan atas gaji yang harus disetor ke eksekutif besar perusahaan.

Perkumpulan pemegang saham kecil di Inggris ShareSoc mengatakan jatah yang nantinya disetor ke pimpinan perusahaan eksekutif di Inggris harus dipotong 50 persen.

Melansir laman CNNMoney, Senin (23/5/2016), kebijakan grup tersebut diumumkan pada Jumat lalu. Mereka meminta bonus yang diberikan kepada CEO dipotong setengahnya. Penghargaan insentif juga harus dibatasi sampai 100 persen jika biasanya mampu mencapai 300 persen.

"Kami sangat prihatin dengan kecenderungan terus menerus berlebihan, dan tidak perlu remunerasi CEP," ujar Pimpinan ShareSoc Mark Northway.

Lebih lanjut banyak investor pula yang mempertanyakan kesenjangan antara lamanya arus modal balik dan tingkat upah yang terus naik. Mereka juga cemas akan jarak yang semakin besar antara gaji pegawai dengan upah para CEO pemegang perusahaan.

Deutsche Bank (DB) merupakan salah satu perusahaan besar yang mengalami permasalahan ini. Banyak investornya  menolak untuk setuju dengan kesepakatan pembayaran gaji eksekutif yang ditentukan perusahaan.

Beberapa perusahaan lain seperti Anglo American (NGLOY), Standard Chartered (SCBFF), Citigroup (C), Renault (RNLSY) dan Shire (SHPG) juga mengalami permasalahan ini walaupun di skala yang lebih kecil.

Kepala eksekutif di perusahaan WPP mampu mencetak US$ 102 juta pada 2015. Angka tersebut merupakan 1.444 kali gaji yang didapat oleh pegawai yang bekerja di perusahaan tersebut.

Kebijakan yang diajukan para pemegang saham ini juga mendapat dukungan dari beberapa kepala eksekutif. The Executive Remuneration Working Group, juga setuju potongan saham yang diberikan kepada eksekutif perusahaan tidak seharusnya bernilai sangat besar. (Vna/Ahm)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.