Sukses

Dorong Ekspor, Indonesia Sasar Negara Islam

Indonesia merupakan negara pemasok ke 18 di Arab Saudi dengan produk seperti kendaraan bermotor, palm oil, ban hingga saus.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong peningkatan nilai ekspor nasional. Hal tersebut ditunjukan dengan mengikuti pameran Trade Fair of the OIC Member States (TFOIC) yang diramaikan oleh Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh International Convention & Exhibition Center, Arab Saudi pada 22-26 Mei 2016.

OKI sendiri menyelenggarakan pameran TFOIC setiap 2 tahun sekali dengan tuan rumah yang dipilih secara bergilir. Pada gelaran kali ini, paviliun Indonesia menempati area seluas 130 meter persegi dengan tema Trade with Remarkable Indonesia.

"Ikatan sesama anggota OKI selama puluhan tahun ini dapat menjadi jembatan untuk meningkatkan ekspor nasional,” ungkap Plt. Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, Tjahya Widayanti, dalam keterangan pers, Jakarta, Minggu (22/5/2016).

Dalam pameran kali ini paviliun Indonesia diramaikan 15 perusahaan eksportir Indonesia. Produk yang ditampilkan berupa baju, alas kaki berbahan serat bambu, perhiasan dari mutiara, serta produk makanan dan minuman halal dari rempah.

Tak hanya itu, produk yang ditampilkan berupa produk-produk minyak sawit, kopi arabika, bumbu masak, makanan ringan dan minuman vitamin C.

"Eksportir Indonesia juga menampilkan pakaian muslim, popok untuk anak dan dewasa, serta perlengkapan olahraga. Selain itu, hasil-hasil alam seperti batu-batu alam untuk dekorasi rumah, kayu gaharu, dan briket turut memeriahkan paviliun Indonesia," tambah dia.

Indonesia memiliki peran yang penting sebagai salah satu pemasok di OKI salah satunya Arab Saudi. Dia mengatakan, Indonesia merupakan negara pemasok ke 18 di Arab Saudi dengan produk seperti kendaraan bermotor, palm oil, ban, saus, bumbu masa hingga arang dari kayu.

Dia berharap dengan mengikuti pameran serupa akan mendorong ekspor Indonesia. "Kementerian Perdagangan akan terus berupaya memperkuat promosi ke negara-negara OKI," tandas dia.

Sebagai informasi, OKI terbentuk setelah para pemimpin sejumlah negara Islam menyepakati Deklarasi Rabat di Maroko pada September 1969. OKI saat ini beranggotakan 57 negara Islam atau berpenduduk mayoritas Muslim yang berada di kawasan Asia dan Afrika.

OKI bertujuan meningkatkan solidaritas Islam dan kerja sama ekonomi di antara negara anggota, mengkoordinasikan kerja sama antarnegara anggota, serta mendukung perdamaian dan keamanan internasional.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.