Sukses

Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Bertahap

Bappenas menyebutkan konsep pembangunan kereta cepat terbagi dalam tiga tahap.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menegaskan, proyek kereta cepat (High Speed Railways/HSR) Jakarta-Bandung akan dilanjutkan sampai tujuan ke Surabaya pada tahun-tahun mendatang.

Namun realisasinya harus menunggu kereta cepat Jakarta-Bandung sukses dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di daerah perlintasan kereta cepat.  

Direktur Transportasi Bappenas, Bambang Prihartono mengungkapkan, konsep pembangunan kereta cepat sebetulnya menghubungkan Jakarta-Surabaya. Hanya saja, megaproyek ini terbagi dalam tiga tahap.

Pada tahap I, kereta cepat dibangun untuk rute Jakarta-Bandung sepanjang 142 kilometer (km) dengan nilai investasi US$ 5,5 miliar. Proyek ini digarap perusahaan konsorsium BUMN Indonesia dan China, yakni PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan ditargetkan beroperasi pada pertengahan 2019.

"Bicara kereta cepat di Indonesia memang untuk Jakarta-Surabaya. Tapi tahap awal, Jakarta-Bandung," ujar dia saat ditemui di acara Sidang Tahunan IDB di Jakarta Convention Center, Minggu (15/5/2016).

Bambang menjelaskan, pembangunan proyek kereta cepat akan berlanjut tahapan kedua yang membentang Bandung-Semarang, dan terus Semarang-Surabaya di tahap ketiga.

Namun pelaksanaannya baru bisa dimulai jika kereta cepat Jakarta-Bandung menunjukkan peningkatan permintaan atau penumpang, termasuk pertumbuhan ekonomi di daerah yang dilintasi proyek tersebut.

"Jadi memang ada tiga tahapan, tapi sebelum Bandung-Semarang, dan Semarang-Surabaya dibangun, kita lihat dulu bagaimana demand-nya setelah beroperasi meningkat tidak. Termasuk pertumbuhan ekonominya bagaimana setelah ada kereta cepat. Jadi tidak tahu bisa kapan waktunya. Kalau tidak ada kenaikan jumlah penumpang, investor tidak lagi berani invest," tutur dia.

Pembangunan kereta cepat Bandung-Semarang dan Semarang-Surabaya, sambung Bambang, dapat diwujudkan dengan penanam modal berbeda dari proyek Jakarta-Bandung.

"Bisa ganti pendonor (investor). Pendanaannya tidak harus dari China, termasuk penggarapnya. Yang pasti, kita akan bangun kereta cepat bertahap untuk Jakarta-Surabaya, tidak bisa sekaligus," kata Bambang. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.