Sukses

Ikuti Bursa Asia dan Wall Street, IHSG Kompak Melemah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah di awal sesi perdagangan Kamis pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah di awal sesi perdagangan Kamis pekan ini. Pelemahan IHSG ini seirama dengan penurunan bursa Amerika Serikat (AS).

Pada pembukaan perdagangan saham, Kamis (12/5/2016), pukul 09.00 WIB, IHSG turun 3,9 poin atau 0,06 persen ke angka 4.795,73. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,12 persen ke level 826,71.

Pada awal sesi perdagangan saham Rabu ini, 64 saham menghijau dan 36 saham melemah namun mampu mendorong IHSG ke zona merah. Di luar itu, 60 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 4.803,03 dan terendah 4.792,20

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 5.871 kali dengan volume perdagangan saham 111 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 160 miliar.

Secara sektoral, seluruh sektor saham menguat pada perdagangan hari ini kecuali sektor konstruksi yang melemah 0,29 persen. Sektor saham yang menguat dipimpin oleh saham infrastruktur dengan penguatan 0,70 persen, diikuti tambang dengan penguatan 0,52 persen, dan saham perdagangan 0,43 persen.

Saham-saham yang menggerakkan indeks saham dan mengalami penguatan antara lain saham MYTX mendaki 16,98 persen ke level Rp 62 per saham, saham MLPT menanjak 15,79 persen ke level Rp 1100 per saham, dan saham SMMT naik 9,92 persen ke level Rp 226 per saham.

Saham-saham yang menekan IHSG antara lain saham HADE melemah 7,89 persen ke level Rp 70 per saham, saham ALMI merosot 5,85 persen ke level Rp 177 per saham, dan saham BNBA susut 4,64 persen ke level Rp 185 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan IHSG bergerak melanjutkan penguatan. Level support IHSG di kisaran 4.733 telah teruji.

Ia menuturkan, selama level itu tidak ditembus maka potensi kenaikan kembali dapat melampaui resistance 4.854 terbuka cukup lebar.

"Rilis data ekonomi memberikan sentimen positif ditambah terlihat kembalinya aliran dana investor asing ke pasar modal Indonesia. Tekanan terlihat mulai terbatas," tulis William dalam ulasannya

Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko menuturkan aksi jual akibat tekanan volatilitas dilawan oleh aksi beli saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua oleh pelaku pasar. Pelaku pasar melihat potensi IHSG di atas level 4.800 sehingga dapat menuju resistance 4.875-4.925.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.