Sukses

Bangun PLTS Terbesar di Indonesia Timur, PLN Gandeng Inggris

Pembangunan PLTS ini akan mengoptimalkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri baik peralatan, perakitan, maupun jasa operasi.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menggandeng perusahaan Inggris terkait pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 150 Mega Watt (MW) di Indonesia Timur. Proyek pembangkit ini bakal jadi yang terbesar di wilayah tersebut jika terealisasi.

Direktur Perencanaan Korporat PT PLN Nicke Widyawati mengatakan,‎ pembangunan pembangkit listrik dari energi terbarukan di Indonesia bagian timur menjadi salah satu prioritas dalam upaya peningkatan rasio elektrifikasi serta penurunan emisi CO2 bagi lingkungan hidup. ‎

Dalam lawatan Presiden Jokowi ke Eropa pada pekan lalu, PLN menandatangani Framework Agreement dengan Savills (UK) Limited dan NV VOGT Singapore Pte.Ltd. Ruang lingkup kerjasama terkait pengembangan PLTS di beberapa wilayah Indonesia bagian timur, dengan total kapasitas 150 MWp.

Pembangunan PLTS ini akan mengoptimalkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) baik peralatan, perakitan, maupun jasa operasi dan pemeliharaan.


"Konsentrasi kami yakni untuk melakukan peningkatan rasio elektrifikasi di Indonesia bagian timur, dengan mengedepankan pemanfaatan dari energi baru terbarukan, tidak hanya itu kami juga mendorong untuk penggunaan TKDN di segala lini," kata Nicke di Jakarta, Jumat (22/4/2016).‎

Penandatangan kerjasama ini merupakan salah satu rangkaian dari lawatan Presiden RI ke Inggris dimana dalam acara tersebut, juga dilakukan penandatanganan kerjasama Perusahaan Indonesia dan Inggris senilai US$ 19 miliar atau sekitar Rp 360 triliun.

Dalam rangkaian kunjungan Presiden Ke Eropa, PLN juga melakukan penandatanganan dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan Siemens untuk pengembangan pembangkit listrik Small Mobile Power Plant dengan total kapasitas sekitar 500 MegaWatt (MW) yang akan dibangun tersebar di Indonesia Timur, pada Senin (18/4/2016).

Dalam kerjasama tersebut disetujui penggunaan 75 persen komponen Small Mobile Power Plant akan diproduksi dalam negeri di manufaktur lokal, dengan nilai minimal 45 persen dari total investasi.

Selain itu program strategis dalam MoU PLN - Siemens tersebut adalah National Capacity Building, yang mencakup pengembangan manufaktur lokal, pengembangan kemampuan O&M, serta pengembangan SDM.(Pew/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini