Sukses

Industri Kosmetik Diminta Tingkatkan Pemakaian Herbal Lokal

Kekayaan flora Indonesia, perlu dieksplorasi pelaku usaha kosmetika dan didukung pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta - Industri kosmetika diminta memperbanyak penggunaan bahan baku herbal asal dari Indonesia. Hal ini guna meningkatkan kandungan dalam negeri dan memperkuat keunggulan kosmetik nasional dalam bersaing dengan produk serupa dari luar negeri.

“Selama ini industri kita sudah banyak menggunakan bahan herbal dan ini terus kita dorong untuk meningkatkannya. Komponen kosmetik herbal juga menjadi nilai lebih produk mengingat Indonesia kaya akan tanaman dan mineral yang menjadi bahan produksi,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husin seperti dikutip Kamis, (14/4/2016).

Kekayaan flora Indonesia, menurut Menperin, perlu dieksplorasi pelaku usaha kosmetika dan didukung pemerintah. Budidaya tanaman herbal juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan petani serta industri kecil dan menengah yang berperan sebagai pengolah bahan baku melalui pola kemitraan.

Menperin mencontohkan Baristan Padang di Sumatera Barat mengembangkan pemanfaatan gambir untuk beragam keperluan. Fasilitas serupa juga ada di Samarinda, Kalimantan Timur yang melakukan penelitian minyak atsiri. Jenis minyak ini dikenal sebagai bahan baku parfum dan pewangi.

“Kosmetik, terutama produk industri kecil dan menengah juga dapat memanfaatkan layanan klinik desain dan kemasan Kemenperin untuk mengoptimalkan pemasaran,” ujar Saleh sembari mengatakan kemasan mampu menampilkan citra produk, segmentasi pasar, dan juga pelindung produk kosmetik.

Menanggapi ini, Ketua Umum Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) Nurbayati Subakat mengatakan pihaknya aktif meningkatkan penggunaan bahan baku aktif dan bahan pembantu yang berkualitas, termasuk herbal. Tahun ini, Perkosmi berencana menggelar pameran Indonesian Cosmetic Ingredients (ICI) pada 11-13 Mei di Arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran.

“Pameran ini dilakukan seiring perkembangan teknologi industri yang berimbas pada bidang kosmetik dan turut meningkatkan mutu dan penggunaan bahan baku. Proses produksi yang lebih inovatif dan efisien serta desain kemasan juga membantu meningkatkan image produk,” kata dia.(Nrm/Zul)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini