Sukses

150 Pengusaha Oman dan Kuwait Minati Kerja Sama di RI

Misi dagang ke Oman dan Kuwait dinilai sangat strategis mengingat Oman jadi pintu masuk perdagangan RI ke negara Timur Tengah dan Afrika.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali menggelar misi dagang ke Oman dan Kuwait pada 27 Maret-1 April 2016. Hasilnya, ratusan pengusaha di dua negara itu berkomitmen menjalin kerja sama perdagangan dengan para pengusaha Indonesia.

"Hasilnya sangat positif. Pemerintah Oman dan Kuwait serta 150 pengusaha di kedua negara itu tertarik menjalin kerja sama pada lima sektor, yaitu perdagangan, energi, investasi, perbankan, dan tenaga profesional," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Nus Nuzulia Ishak di Jakarta, Selasa (12/4/2016).

Nus menuturkan misi dagang ke Oman dan Kuwait itu sangat strategis. Oman menjadi pintu masuk perdagangan Indonesia ke negara-negara Timur Tengah dan Afrika.

"Kuwait dan Oman tengah giat melakukan pembangunan berbagai sektor, antara lain energi, infrastruktur, pariwisata, serta investasi. Hal ini menjadi peluang produk barang dan jasa Indonesia untuk mengambil alih pasar," kata dia.

Di Kuwait, tim misi dagang Kemendag bertemu Kuwait Investment Authority, Kementerian Perdagangan dan Industri Kuwait, Kuwait Investment Company, serta counterpart tenaga kerja, yaitu Gulf Spec, ONG, Management Grand Hyper Supermarket, dan Salman Al-Dabbous Holding Co.

Sebanyak 14 pelaku usaha Indonesia membawa produk barang dan jasa yang terdiri atas 10 pelaku usaha ekspor, tiga Perusahaan Penempatan TKI Swasta (PPTKIS), dan PT Pupuk Indonesia.

Dalam salah satu kesempatan, General Manager Daud Al-Dabbous menawarkan pembentukan House of Indonesian (3 ribu-5 ribu meter persegi) di Hawalli Kuwait. Rencana ini disambut baik dan diharapkan format kerja samanya dapat disepakati dalam tahun ini.

Selain itu, tercatat pembelian (produk contoh) perhiasan Indonesia senilai US$ 3.600. Lebih lanjut, Salman Al-Dabbous Holding Co. dan Grand Hyper Supermarket juga meminta perusahaan perhiasan Indonesia untuk mengisi gerainya di Kuwait.

"Untuk tenaga kerja profesional Indonesia, tercatat beberapa permintaan yang perlu ditindaklanjuti segera, khususnya untuk posisi scaffolders sebanyak 35 orang dari Kharafi National, tenaga perawat sebanyak 450 orang, dan caregiver & midwife sebanyak 200 orang, serta tenaga hospitality sebanyak empat orang dari Rumah Sakit Al Shifa Kuwait dan Al Essa Kuwait Home Medical Care Co," tutur Nus.

Beberapa permintaan kerja sama dari mitra bisnis Oman antara lain penawaran pembangunan pusat distribusi dan penyimpanan obatan-obatan dan farmasi yang akan menjangkau kawasan Afrika, yaitu Tanzania dan Angola, dengan nilai US$ 1,3 juta per tahun.

Ada pula permintaan impor wooden charcoal dari Indonesia senilai US$ 42 ribu, satu kontainer stick charcoal sebesar US$ 9.800, serta aksesori kamar mandi senilai US$ 38 ribu.

Selain itu, ada pula initial order untuk produk kertas sebanyak enam kontainer per tahun senilai US$ 250 ribu.

Di lain pihak, peralatan listrik dan ducting mendapatkan empat distributor dengan nilai transaksi senilai US$ 200 ribu. Supplier industri penerbangan Oman menawarkan mengisi kebutuhan selimut, termasuk juga untuk hotel.

Sementara itu, produk perhiasan tak ketinggalan mencatatkan transaksi senilai US$ 2.400 untuk barang contoh dan adanya pemesanan mencapai US$ 7.200 yang masih dalam tahap negosiasi serta mendapatkan tawaran mengisi tiga toko, salah satunya adalah di toko serba Grand Avenue Mall.

Selain itu, tercatat enam inquiry produk ikan olahan (tuna dan makarel) serta permintaan kayu gaharu yang cukup besar dan perlu segera ditindaklanjuti.

Di sisi lain, PPTKIS mendapatkan tawaran pemintaan 10 tenaga kesehatan, dua fisioterapis, 200 tenaga hospitality (butcher, baker, general cook, foreign food cook, confectioner, waiter, waitress, presser, steam pressing, dry cleaning worker, washing machine operator), lima assistant driller, serta 12 tenaga kerja untuk posisi aquaculture supervisor, barista, chocolate assistant, pastry chef, dan operator mesin.

Melihat antusiasme pelaku usaha Kuwait dan Oman terhadap produk Indonesia, kata Nus, Kemendag akan terus melakukan upaya promosi terpadu yang berkesinambungan.

"Kuwait dan Oman akan menjadi pasar yang sangat potensial bagi peningkatan perdagangan berbagai produk ekspor barang dan jasa potensial Indonesia," kata dia. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.