Sukses

Peruri Cetak 9,3 Miliar Bilyet Uang Kertas pada 2015

Pada 2015, Peruri mencetak 180 juta lembar pita cukai atau naik 4,05 persen dibandingkan produksi pada 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan Umum (Perum) Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) telah mencetak uang kertas rupiah sebanyak 9,3 miliar bilyet pada 2015 kemarin. Jumlah tersebut meningkat jika dibanding dengan realisasi di 2014.

Direktur Utama Peruri Prasetio mengatakan, pada 2014 jumlah uang kertas yang dicetak oleh Peruri mencapai 7,1 miliar bilyet. Dengan demikian, jika dibandingkan uang kertas yang dicetak pada 2014 dengan 2015 mengalami kenaikan 31,1 persen.

Jumlah uang kertas yang dicetak pada tahun lalu telah memenuhi target yang tertera dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP). Bahkan waktu pengerjaannya lebih cepat satu setengah bulan jika dibandingkan tahun sebelumnya.

"Ini pencapaian yang bagus karena pertama kalinya dalam 4 tahun terakhir kami dapat menyelesaikan pencetakan uang tanpa carry over, dengan jumlah cetak uang yang lebih besar pula. Ini hampir dua kali lipat dari rata-rata pencapaian beberapa tahun sebelumnya," ujarnya di Jakarta, Kamis (7/4/2016).

Untuk uang logam rupiah, pada tahun lalu Peruri mencetak sebanyak 1,6 miliar keping uang. Angka ini mengalami penurunan 17,69 persen jika dibandingkan dengan produksi uang logam 2014 yang sebesar 1,93 miliar. "Penurunan ini sebabkan pesanan BI menurun tetapi dari kapasitas produksi mesin, kami mampu mencetak lebih dari itu," kata dia.

Untuk produksi pita cukai, lanjut Prasetio, pada 2015 Peruri mencetak sebesar 180 juta lembar atau naik 4,05 persen dibandingkan produksi pada 2014 yang mencapai 173 juta lembar. Jika dibandingkan dengan target RKAP 2015 tercapai 117,65 persen.‬

Selanjutnya, untuk produksi paspor dan buku pada 2015 sebesar 4,68 juta buku, atau turun 20,16 persen dibandingkan produksi pada 2014 yang mencapai 5,86 juta buku. Jika dibandingkan dengan RKAP 2015 tercapai 120,63 persen.

Sedangkan untuk produksi meterai, pada 2015 Peruri mencetak meterai sebesar 738 juta keping atau naik 12,67 persen dibanding produksi 2014 yang mencapai 655 juta keping. "Jika dibandingkan dengan RKAP 2015 tercapai 195,24 persen," ungkap dia. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.