Sukses

Ada Beda Harga di Rak dan Kasir, Aprindo Minta Ini ke Peretail

Ketua Umum Aprindo Roy Mande menuturkan perbedaan harga di rak dan kasir karena human error.

Liputan6.com, Jakarta Kasus perbedaan harga antara di rak dan kasir yang terjadi di retail modern Indomaret sempat menghebohkan beberapa media Tanah Air.

Laporan dari konsumen yang menjadi korban pun ramai menghiasi sosial media, sehingga Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) angkat bicara atas insiden tersebut.

Ketua Umum APRINDO, Roy N Mande, mengaku pihaknya sudah mendengar laporan tersebut. Ia menegaskan, perbedaan harga di rak dan kasir Indomaret murni kesalahan manusia (human error) dalam proses pemasukan harga.

"Kami sudah dengar itu, tapi ini karena faktor human error. Yang input data kan manusia, pakai sistem komputerisasi semua. Harga yang seharusnya 0 menjadi 1, ini cukup signifikan," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Jumat (18/3/2016).

Roy menampik jika pelaku usaha retail sengaja melakukan pembedaan harga demi mencari keuntungan. Pengusaha retail, katanya, tidak akan mencari untung lewat cara kotor seperti itu. Keuntungan dapat diraup dari hasil penjualan dan strategi pemasaran yang apik.

"Kita tidak ada mau cari keuntungan dengan cara begitu. Bagi kami bukan seperti itu caranya, tapi dari penjualan dapat untung. Ini karena human error. Bayangkan dalam satu hypermarket ada 35 ribu SKU, jadi cukup lelah peng-input masukkan data," ujar Roy.
‎

Atas kejadian tersebut, Roy mewakili perusahaan retail meminta maaf kepada masyarakat, khususnya konsumen. APRINDO juga mengimbau keras agar pengusaha retail di seluruh Indonesia dapat lebih meningkatkan pelayanan memuaskan (service excellent) kepada konsumen.

"Kami mohon maaf. Dan kami imbau service excellent ditingkatkan peretail, karena ini sudah menyangkut era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Orang-orang asing datang ke Indonesia, diharapkan tidak kecewa saat berbelanja di retail modern," ucap Roy.

Sebelumnya, LSM Puskaku mengadukan salah satu gerai Indomaret di daerah Bengkulu ke polisi karena menjual barang dengan harga berbeda antara yang tercantum di rak dan di kasir.

Ada beberapa barang yang memiliki selisih harga di rak dan kasir, seperti air mineral, susu, minuman kemasan, snack dan beberapa produk lain.(Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini