Sukses

Cara Kementerian Pekerjaan Umum Bantu Petani Karet

Penggunaan karet untuk proyek infrastruktur tidak hanya untuk aspal tetapi juga bendungan

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menyatakan Kementerian PUPR akan menyerap hasil produksi karet alam dalam negeri.

Produksi karet itu akan digunakan sebagai bahan campuran material bagi pembangunan infrastuktur seperti jalan, bendungan, pintu air, dan lainnya.

Ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani karet dan mengurangi ketergantungan bahan baku dari luar ngeri. Menurut Basuki, penggunaan karet dalam proyek-proyek infrastruktur saat ini cukup signifikan.

"Kalau untuk kebutuhan PUPR (penggunaan karet) tidak hanya untuk aspal jalan," kata Basuki dalam keterangan tertulis, Selasa (8/3/2016).

Ia menuturkan, karet yang dibutuhkan untuk campuran aspal diperkirakan maksimal 15 persen dari campuran aspal itu.

 

"Kita ini sekarang masih pakai (karet) sekitar 10 persen tapi nanti bisa maksimum 15 persen dari total campuran," ujar dia.

Basuki mengatakan, Kementerian PUPR butuh aspal untuk jalan sekitar 1,6 juta ton per tahun. Ia menuturkan, kalau produksi karet dalam negeri siap, maka Kementerian PUPR bisa serap karet alam dalam negeri sekitar 160.000 ton.

"160.000 ton karet alam yang diserap itu baru untuk jalan, belum kalau untuk pintu-pintu air untuk peredam gempa, bendungan-bendungan, tadi saya janjikan bisa menyerap sekitar 200.000-250.000 ton," tutur dia.

Ia menyampaikan pemerintah akan melibatkan pihak swasta, karena dari karet lateks perlu diolah menjadi crumb rubber (karet remah).

Menteri  Perindustrian, Saleh Husin menambahkan para menteri melakukan koordinasi untuk dapat menyerap karet dalam negeri sebanyak mungkin.

Untuk itu, koordinasi lanjutan akan dilakukan antara Kementerian Perindustrian, Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian dan lainnya.

"Paling tidak komitmen untuk pembangunan aspal menggunakan karet itu sudah disepakati tetapi nanti aspal yang berkaret bukan karet yang beraspal," kata Saleh.

Ia mengatakan, ada alat khusus lagi agar karet alam itu bisa bercampur dengan aspal dan untuk itu investasi yang dibutuhkan tidak terlalu besar. "Diharapkan dengan meningkatkan serapan karet lokal maka harga karet akan meningkat," ujar Saleh. (Yas/Ahm)

Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar Mulai Pukul 06.00 - 09.00 WIB. Klik di sini 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.