Sukses

Kilang Mini Dapat Tingkatkan Ketahanan Energi RI Saat Perang

Indonesia adalah negara besar namun hanya memilih sedikit kilang minyak.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah sedang merencanakan pembangunan fasilitas pengolahan minyak mentah berkapasitas kecil atau disebut kilang mini. Adapun salah satu manfaat fasilitas tersebut untuk meningkatkan ‎ketahanan energi saat terjadi peperangan.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, Indonesia adalah negara besar namun hanya memilih sedikit kilang minyak. Sebab itu negara ini memerlukan tambahan kilang untuk memproduksi bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri.

"Dari sisi pemerintah saya siapkan slide tentang kebijakan apa yang harus kita susun dan kenapa kita perlu kilang mini," kata Wirat dalam diskusi membangun ketahanan energi melalui kilang mini, di Jakarta, Senin (7/3/2016).

Wirat mengungkapkan, ‎pemenuhan BBM dari dalam negeri merupakan salah satu kunci ketahanan energi. Hal tersebut seperti yang diterapkan Rusia dengan memperbanyak kilang berkapasitas kecil atau kilang mini.


‎"Contoh di Rusia di mana-mana banyak kilang mini. Karena field jauh-jauh dan kedua siap siap perang. Kalau perang, dibom yang mana? Kalau kita cuma ada 4 kilang, dibom habis kita," dia menambahkan.

Menurut Wirat, kilang mini akan dibangun dekat sumur minyak yang produksinya rendah. Dengan dengan begitu akan meningkatkan efisiensi. Itu karena dapat memotong biaya angkut minyak mentah yang akan diolah. Selain itu juga dapat mengamankan pasokan BBM wilayah sekitar sumur yang biasanya terpencil.

"Di sisi hulu setelah minyak dijadikan biasanya kita transport dulu ke kilang yang cukup jauh. Dan efisiensi operasi. Kita negara besar dan banyak remote area dan marginal field. Minyak sedikit cuma 3.000 barel dan transport jauh,‎ sehingga kalau ada kilang mini bisa dibuatkan ketahanan," ungkap dia.

Kementerian sedang menyusun Peraturan Menteri ESDM tentang Pembangunan Kilang Minyak Mini, yang akan mengolah sumur minyak tua.

Rencananya, pembangunan infrastruktur tersebut berloksi di 8 cluster, yaitu Cluster I Sumatera Utara, Cluster II Selat Panjang Malaka, Cluster III Riau, Cluster IVJambi, Cluster V Sumatera Selatan, Cluster VI Kalimantan Selatan, Cluster VII Kalimantan Utara dan Cluster VIII Maluku.(Pew/Nrm)

Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar Mulai Pukul 06.00 - 09.00 WIB. Klik di sini 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini