Sukses

Terlalu Padat, Penerbangan di Utara Pulau Jawa Bakal Dialihkan

Saat ini, penerbangan dari Jakarta ke Surabaya memiliki frekuensi 150 penerbangan per jamnya.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan telah mendapatkan perintah dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk mengurangi frekuensi penerbangan di ruang udara‎ utara Pulau Jawa. Ini karena ruang udara tersebut menjadi yang terpadat nomor 11 di dunia.

Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan mengungkapkan, ada beberapa penerbangan yang berpotensi untuk dipindahkan ke jalur selatan. "Selatan itu kan untuk tujuan Jogja, Solo dan Denpasar, tiga itu saja, selama ini penerbangan ke tiga kota itu lewat utara. Itu kira-kira sepertiga dari ruang udara trafik di utara Pulau Jawa. Kalau itu bisa dipindahkan selatan, bagus," kata Jonan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (8/1/2016).

Apa yang dilakukan ini juga seiring dengan keinginan Presiden Jokowi untuk meningkatkan jumlah wisatawan. Dengan ruang udara baru yang lebih longgar, penerbangan ke tiga kota tersebut juga bisa ditingkatkan‎.

Saat ini, penerbangan dari Jakarta ke Surabaya memiliki frekuensi 150 penerbangan per jamnya. Adapun untuk ke Denpasar mencapai 170 penerbangan per jamnya.

Mengenai hal ini, Jonan mengaku juga akan berkomunikasi dengan pihak TNI AU untuk bisa memindahkan beberapa latihan penerbangannya ke luar pulau Jawa. Beberapa wilayah yang dijadikan wacana di antaranya ruang udara Kalimantan dan Papua.

"Jadi ini untuk meningkatkan keselamatan dan penambahan frekuensi penerbangan, juga mampu mengurangi kepadatan ruang udara di Bandara Soekarno Hatta," tutup Jonan.

Untuk diketahui, pemerintah ingin menarik wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 20 juta kunjungan dengan devisa US$ 20 miliar dalam lima tahun ke depan dari target saat ini 10 juta turis senilai US$ 10 miliar. (Yas/Gdn)*


**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini