Sukses

Balasan Trump Disebut Aib oleh Pangeran Arab

Kritikan pangeran sekaligus miliarder Arab Saudi, Alwaleed Bin Talal pada Donald Trump langsung mendapatkan respons dari calon presiden itu.

Liputan6.com, Jakarta - Kritikan pangeran sekaligus miliarder Arab Saudi, Alwaleed Bin Talal pada Donald Trump langsung mendapatkan respons dari miliarder calon presiden Amerika Serikat itu. Trump menyebut Alwaleed mabuk karena obat bius.

Ungkapan itu dikatakan Trump pada akun twitter resminya @realDonaldTrump. Sebelumnya pangeran Alwaleed pun mengkritik Trump lewat akun twitter juga.

Trump menyebut Alwaleed yang mabuk karena obat bius ingin mengendalikan politisi Amerika Serikat dengan uang ayahnya. Dengan yakin kandidat itu menyebut, hal itu tak bisa dilakukan saat Trump menjabat Presiden. Tak lupa Trump menyertakan tagar #Trump2016

"Dopey Prince @Alwaleed_Talal wants to control our U.S. politicians with daddy’s money. Can’t do it when I get elected. #Trump2016," tulis Trump pada 12 Desember lalu waktu setempat seperti dilansir dari CNN Money, Senin (14/12/2015).

Sebelumnya, orang kaya dunia ke 34, Pangeran Al Waleed Bin Talal menyebut Trump adalah aib tak hanya untuk Partai Republik, melainkan juga bagi Amerika Serikat secara keseluruhan.

Alwaleed juga menginginkan Trump untuk menarik diri dari pencalonan presiden yang tak akan pernah dimenangkannya.

"@realDonaldTrump You are a disgrace not only to the GOP but to all America. Withdraw from the U.S presidential race as you will never win," katanya melalui akun twitter @Alwaleed_Talal

Trump masih yakin untuk terus maju sebagai presiden meski sudah banyak orang yang mengecam karena pernyataan kontroversial Trump.

Bahkan Trump beberapa waktu lalu menyatakan bakal melarang muslim untuk datang ke Amerika Serikat, meski untuk alasan berwisata.

Tentu saja pernyataan kandidat calon Presiden Negeri Paman Sam 2016 itu mendapat kecaman dari seluruh belahan dunia, baik dari umat Muslim atau bukan. (Zul/Nrm)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.