Sukses

BKPM ‎Gandeng UOB untuk Bidik Investor Singapura

Kerjasama yang dilakukan khususnya pada institusi keuangan yang potensial dan menjadi prioritas sumber investasi.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal bekerjasama dengan institusi keuangan asal Singapura, United Overseas Bank Limited (UOB) terkait promosi investasi demi meningkatkan aliran investasi asing ke Indonesia.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani menyampaikan hal ini dilakukan untuk membangun jaringan dengan lembaga keuangan, baik nasional maupun internasional. 
 
"Nantinya klien UOB bisa memanfaatkan layanan end to end services dari BKPM. Sedangkan BKPM dapat terbantu dengan jaringan yang dimiliki UOB sebagai institusi keuangan ternama di Singapura," ujarnya dalam keterangan resminya, Jum'at (4/12/2015).
 
Dia menyampaikan kerjasama yang dilakukan khususnya pada institusi keuangan yang potensial dan menjadi prioritas sumber investasi. Di mana, Singapura merupakan salah satu kontributor FDI terbesar di Indonesia.
 
Dari tahun 2010 sampai dengan kuartal ketiga tahun 2015, FDI dari Singapura mencapai hampir US$ 30 miliar yang terdiri dari 6.868 proyek di sektor – sektor seperti transportasi, pergudangan dan telekomunikasi, pertanian dan perkebunan, pertambangan, industri makanan, industri mineral dan bukan metal, serta ketenagalistrikan, gas dan air.
 
Dengan pelaksanaan kerjasama ini, Franky yakin akan semakin meningkatkan arus FDI dan outbound direct investment (ODI). “Kerjasama promosi FDI antara BKPM dan UOB sebagai salah satu bank terkemuka di Singapura yang memiliki jejaring yang luas di kawasan Asia Pasific, Eropa Barat dan Amerika Utara, merupakan bentuk kerjasama yang strategis," lanjut dia.
 
Dalam cakupan kerjasama yang disepakati, melalui Indonesia Investment Promotion Centers (IIPCs) dan UOB FDI Centers, BKPM dan UOB akan bekerjasama mengorganisir dan mendukung program – program misi investasi khususnya di negara – negara tempat IIPC dan UOB FDI Centers berada, seperti di Singapura, Abu Dhabi, New York, London, Tokyo, Seoul, Sydney, Taipei, Malaysia, Myanmar, Thailand, Vietnam, RRT, Hong Kong SAR, dan India. 
 
Franky menambahkan melalui kerjasama tersebut, kedua pihak akan berbagi informasi mengenai potensi – potensi investasi dan akan memfasilitasi perusahaan – perusahaan dan proyek – proyek FDI yang potensial baik di Indonesia maupun di negara – negara lain dalam rangka meningkatkan FDI ke Indonesia dan ODI dari Indonesia ke luar negeri. 
 
“Pemerintah terus mendorong pengusaha Indonesia untuk memperluas pasar ke negara lain dan jaringan internasional sehingga dapat memperluas mitra usaha internasional dan meningkatkan kemampuan teknologi sehingga dapat diterapkan di dalam negeri untuk kemajuan teknologi industri di Indonesia,” pungkas dia.
 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini