Sukses

Prospek Kenaikan Suku Bunga The Fed Tekan Harga Emas

Harga emas menyentuh level terendah sejak 2010 seiring rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS pada Desember.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas merosot ke level terendah dalam enam tahun pada Kamis pekan ini setelah komentar pimpinan bank sentral Amerika Serikat (AS) Janet Yellen soal rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS dapat dilakukan pada Desember 2015. Hal itu membuat dolar AS perkasa sehingga menekan harga emas.

Di pasar spot, harga emas turun 0,2 persen ke level US$ 1.051,26 per ounce. Di awal sesi, harga emas sempat ke level US$ 1.045,40, yang merupakan level terendah sejak 2010.

Pada Rabu, pimpinan bank sentral AS Janet Yellen memberikan pernyataan soal suku bunga bank sentral yang diharapkan naik. Ini sebagai bukti pemulihan ekonomi dari resesi. Ia yakin terhadap ekonomi AS seiring pertumbuhan data tenaga kerja pada Oktober 2015 membaik.

"Pelaku pasar mengambil komentar ini sebagai indikasi kalau bank sentral AS akan menaikkan suku bunga pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) berikutnya pada pertengahan bulan ini," tutur Analis HSBC James Steel seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (3/12/2015).

Bila suku bunga bank sentral AS naik pada Desember 2015, maka hal itu terjadi dalam hampir satu dekade ini. "Harga emas kemungkinan akan tetap rentan koreksi seiring sentimen investor yang merespons negatif," kata Steel.

Sebelumnya kemarin ADP menyampaikan data tenaga kerja sektor swasta relatif lebih kuat dari yang diharapkan. Pelaku pasar pun akan fokus terhadap rilis data tenaga kerja yang disampaikan pada Jumat pekan ini.

Mengutip riset www.fortisasiafutures.com, sentimen negatif kembali memberikan tekanan bagi harga emas setelah komentar pimpinan bank sentral AS dan rilis data tenaga kerja yang memberikan optimisme kenaikan suku bunga pada 2015.

Harga emas kembali tertekan setelah ADP menambahkan sekitar 217 ribu pekerja pada November, naik dari 182 ribu bulan sebelumnya. Harga emas pada perdagangan hari ini bergerka turun, dan masih bergulir di bawah rata-rata pergerakan 20 dan 50 harian.

"Logam ini masih berpeluang untuk melemah. Stochastic masih berada di area jenuh jual. Resistance dan support berada di harga US$ 1.055,60-US$ 1.048,50," tulis riset itu. (Ahm/Igw)

 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.