Sukses

BTN Siap Salurkan Rp 20 Triliun untuk KPR 100 Ribu Rumah

Perusahaan ini berambisi mengucurkan pembiayaan untuk 100 ribu unit rumah.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menempatkan dana kelolaan sampai Rp 20 triliun di PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk untuk menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi para pekerja. Perusahaan ini berambisi mengucurkan pembiayaan untuk 100 ribu unit rumah.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Elvyn G Masassya mencatat, sebanyak 7 juta peserta dari 19 juta peserta BPJS Ketenagakerjaan belum memiliki rumah. Sehingga ini merupakan angin segar bagi para pengembang maupun perbankan untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi para pekerja.

"Persiapan kami bekerjasama dengan Bank BTN menyalurkan kredit dan bersama 11 pengembang untuk menyediakan rumah bagi pekerja di lokasi dengan fokus Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Timur atau dekat dengan lokasi industri," jelas Elvyn di kantornya, Jakarta, Selasa (27/10/2015).

Lebih jauh Elvyn menambahkan, BPJS Ketenagakerjaan dapat memutar dana kelolaan untuk investasi properti sebesar 30 persen dari total portofolio baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui perbankan atau pembelian surat utang).

"Jika aset BPJS saat ini Rp 200 triliun, maka 30 persennya sebesar Rp 50 triliun-Rp 60 triliun. Itu plafon investasi dari seluruh aktivitas di bidang properti. Tapi ekspektasi kita kan membiayai 100 ribu unit, jika 1 unit Rp 200 juta setara dengan Rp 20 triliun. Itu penempatannya tergantung kebutuhan pembiayaan KPR," paparnya.

Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk, Maryono menjelaskan, perseroan sampai dengan September ini telah menyalurkan KPR sebanyak 327 ribu unit. Sementara target hingga akhir 2015 sebanyak 431 ribu unit rumah.

"Diharapkan sampai akhir tahun ini, kita bisa menyalurkan kredit 441 ribu unit rumah. Jadi bisa melampaui target. Dengan adanya kerjasama ini, target yang ditetapkan pemerintah dalam program sejuta rumah bisa lebih cepat terwujud tahun ini," terang dia. (Fik/Zul)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.