Sukses

Ditolak RI, Jepang Bakal Bangun Kereta Cepat di India

Pemerintah India memilih Jepang karena menawarkan konsep lebih unggul untuk proyek kereta cepat.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo‎ (Jokowi) telah memutuskan menolak proposal yang diajukan Jepang dalam pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Ini dikarenakan Presiden Jokowi tidak mau melibatkan APBN dalam pembangunan proyek tersebut.‎

Apa yang dilakukan Indonesia ternyata berbeda dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah India. Ya, Jepang telah mendapatkan kepercayaan dari pemerintah India untuk membangun kereta cepat sepanjang 505 kilo meter. Kereta cepat ini akan menghubungkan Mumbai dengan Ahmedabad.

Dikutip Liputan6.com dari The Economic Times, Minggu (25/10/2015), pemerintah India memilih Jepang dikarenakan Jepang menawarkan konsep yang lebih unggul ditambah fasilitas pinjaman pengerjaan proyek yang mencapai US$ 15 miliar dengan tingkat bunga yang tidak lebih dari 1 persen.

"Banyak beberapa negara yang menawarkan teknologi kereta cepat ini, tapi dilihat dari segi tekhnologi dan konsep pendanaannya, kita hanya melihat satu tawaran, yaitu Jepang," kata Ketua Dewan Kereta Api India AK Mital‎.

Sebenarnya bulan lalu, China juga telah memenangkan pengerjaan Feasibilty Study untuk proyek kereta cepat dengan relasi Delhi ke Mumbai dengan panjang jalur mencapai 1.200 km. Namun, pengerjaan proyek itu dipatikan akan menelan biaya lebih besar dan China hingga saat ini tidak menawarkan fasilitas pendanaan.

AK Mital menuturkan, keterlibatan Jepang dalam pengerjaan proyek ini menjadikan dominasi investasi pembangunan Asia Selatan tidak hanya dikuasai oleh China.Kedua proyek tersebut merupakan bagian dari 'Diamond Qaudrilateral', pembangunan kereta cepat di India akan mencapai 10 ribu km yang akan menghubungkan Delhi, Mumbai, Chennai dan Kolkata.

Nantinya Jepang akan membiayai 80 persen dari proyek kereta cepat Mumbai-Ahmedabad‎ dengan syarat pemerintah India mempekerjakan 30 teknisi asal Jepang dan pengadaan gerbong dari perusahaan Jepang.

Badan Kerjasama Internasional Jepang yang bertanggung jawab dalam melakukan uji kelayakan mengatakan dengan kereta cepat yang akan dikerjakan, waktu tempuh‎ Mumbai ke Ahmedabad hanya akan ditempuh 5 jam dari saat ini mencapai 7 jam. Rute ini nantinya akan mempunyai minimal 11 terowongan. (Yas/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.