Sukses

Apple Minat Beli Timah dari Indonesia

Dikabarkan, Jokowi bakal membahas rencana pembelian timah asal Indonesia oleh raksasa teknologi dunia itu.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu agenda kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat adalah bertemu dengan CEO Apple Tim Cook. Dikabarkan, Jokowi bakal membahas rencana pembelian timah asal Indonesia oleh raksasa teknologi  dunia itu.

Dikutip dari situs Sekretaris Kabinet, Sabtu (24/10/2015), Presiden Jokowi dijadwalkan akan datang ke kantor pusat Apple di Cupertino, California. Presiden Jokowi juga akan makan malam bersama CEO Apple Tim Cook, juga akan dibahas rencana Apple untuk berinvestasi membeli timah dari Indonesia.

Diketahui timah asli Indonesia memang dikenal di seluruh dunia. Saat ini Indonesia menjadi produsen kedua terbesar dunia setelah China dan pengekspor terbesar di dunia mengalahkan negeri Tirai bambu tersebut. Namun sayang, hal itu dicederai dengan masih maraknya tambang timah ilegal.

Terkait rencana Apple membeli timah asli Indonesia, dihubungi Liputan6.com, Direktur Utama PT Timah Sukrisno mengatakan, timah Indonesia memang terkenal di seluruh dunia, meski dia tidak bisa memastikan apakah ada rencana Apple untuk membeli timah langsung dari Indonesia.

"Belum dengar kalau itu, tapi memang dulu, Apple pernah datang ke Bangka untuk melihat kondisi timah kita. Tapi mereka tidak mau dengan timah yang diambilnya dengan cara yang ilegal," tuturnya.

Sukrisno mengatakan, selama ini, Apple memang menjadi konsumen timah yang cukup besar, dan sejumlah pasokannya adalah timah dari pulau Bangka dan pulau Kundur. Apple membutuhkan timah untuk produk elektronik mereka.

"Apple pasti pakai timah kita, tapi belinya di trader. Timah kita yang terkenal itu namanya Bangka tin dan Kundur tin, dari pulau Bangka dan Kundur, itu mereknya. Pasti Apple pakai timah kita," tuturnya.

Selain berkunjung ke kantor Apple, Presiden Jokowi juga berencana berbicara dengan bos Google, Facebook, dan Microsoft. Bersama Google, Presiden ingin mendiskusikan distribusi akses internet ke daerah terpencil, seperti Papua. Sedangkan dengan Facebook dan Microsoft, Presiden ingin bekerja sama untuk mewujudkan pendidikan teknologi yang mumpuni di universitas-universitas Indonesia. (Zul/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.