Sukses

Gara-gara Asap, Menteri Amran Gagal Panen Raya di Sulawesi Barat

Setidaknya ada puluhan titik api di wilayah Sulawesi Barat dan sekitarnya yang membuat lalu lintar penerbangan terganggu.

Liputan6.com, Mamuju - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dijadwalkan melakukan panen raya di Mamuju, Sulawesi Barat, pada Kamis (22/10/2015) siang. Selain itu, ia juga direncanakan akan mengunjungi peternakan sapi di salah satu desa di Mamuju.

Namun sayang, agenda yang sudah direncanakan tersebut terpaksa dibatalkan. Kabut asap kebakaran lahan yang menutup wilayah Sulawesi Tengah menyebabkan Amran tidak dapat mendarat di Bandara Mamuju.

"‎Beliau sudah 5 kali berputar di langit kita, tapi tidak berani mendarat dan kembali ke Makassar. Pak Menteri menunggu sampai cuaca lebih baik, tapi ada pernyataan BMKG bahwa ketebalan asap makin siang makin pekat," kata Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Aladin S Mengga di Mamuju, Kamis (22/10/2015).

Namun begitu, tak mau mengecewakan warga Mamuju, agenda Mentan tetap dilakukan hanya saja kegiatan tersebut diwakilkan oleh Wakil Gubernur Sulawesi Barat. Selain itu, Aladin juga bakal mengagendakan ulang kunjungan Menteri Amran ke Mamuju.

Ditambahkan Aladin, setidaknya ada puluhan titik api di wilayah Sulawesi Barat dan sekitarnya, selain juga dipengaruhi arah angin yang membawa asap dari kebakaran lahan di Kalimantan.

Di kesempatan terpisah, Menteri Amran meminta maaf kepada warga Mamuju atas pembatalan kunjungan sebagaimana yang direncanakan. Sampai saat ini, Menteri Amran dan rombongan masih berada di Bandara Sultan Hassanudin, Makassar.

"Kami minta maaf sebesar-besarnya, sepertinya tidak bisa tembus (asap). Kami harap tetap lakukan panen raya, irigasi langsung, tanam kembali," ucap Amran di Bandara Internasional Sultan Hasanudin Makassar.

Sampai saat ini, rombongan Wakil Gubernur Sulbar masih melanjutkan acara panen raya dengan ditemani beberapa pejabat daerah dan kepala dinas pertanian Provinsi Sulawesi Barat. (Yas/Gdn)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini