Sukses

RI Bangun 8 Kapal Kenavigasian Rp 583 Miliar di 2015

Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Laut telah menandatangani kontrak pembuatan 8 unit kapal kenavigasian yang dimulai 2015

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Laut telah menandatangani kontrak pembuatan 8 unit kapal kenavigasian yang dimulai pada tahun ini.

Kapal-kapal kenavigasian tersebut akan dibangun oleh tiga perusahaan galangan kapal di Indonesia yaitu PT Dumas Tanjung Perak Shipyard, PT Multi Prima dan PT Citra Shipyard dengan total kontrak mencapai Rp 534 miliar.

Dirjen Perhubungan Laut Bobby M Mamahit menjelaskan penambahan kapal ini nantinya akan memperkuat kemampuan pemerintah dalam menjaga keselamatan pelayaran di Indonesia.

‎"Sebagai tugas perhubungan laut di bidang sarana sudah jadi konsekuensi kita membeli kapal untuk menambah kemampuan baik dalam memasang dan mengawasi rambu-rambu kelautan," kata Bobby di kantornya, Rabu (7/10/2015).

Pembangunan delapan unit kapal negara kenavigasian ini akan dibiayai dari dana APBN dengan nilai kontrak sebesar Rp 369,6 miliar untuk tiga unit Kapal Induk Perambuan dengan jangka waktu penyelesaian selama 660 hari kalender. Kapal induk ini akan dikerjakan oleh PT Dumas Tanjung Perak Shipyard.

Sementara untuk‎ PT Multi Prima mendapatkan kontrak pembuatan tiga unit kapal pengamat perambuan dengan nilai Rp 102,1 miliar. Sedangkan PT Citra Shipyard mendapatkan kontrak pembangunan dua unit kapal pengamat perambuan dengan nilainya sebesar Rp 68,2 miliar. Adapun keduanya meberikan batas waktu pekerjaan sekitar 450 hari kalender.

"‎Sekarang kita punya 63 kapal, dengan adanya ini nantinya akan mengganti dan menambah kapal-kapal kita yang sudah tua, masih bisa digunakan, hanya saja kurang efektif," tegas Bobby.

Rencananya, pengoperasian dan penempatan Kapal Induk Perambuan ini di Pangkalan Distrik Navigasi Kelas 1 Sorong, Distrik‎ Navigasi Kelas 1 Makasar dan Distrik Navigasi Kelas 1 Bitung. Sedagnkan untuk Kapal Pengamat Perambuan akan ditempatkan di Pangkalan Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur, Distrik Navigasi Kelas 2 Benoa, Distrik Navigasi Kelas 2 Kupang, Distrik Navigasi Kelas 2 Sabang dan Distrik Navigasi Kelas 2 Sibolga.

Nantinya, kapal induk perambuan ini memiliki panjang 60 meter dengan kedepatan 12 knot, sedangkan untuk kapal pengawas perambuan memiliki panjang 32 meter dengan kecepatan 20 knot. (Yas/Zul)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.