Sukses

Tanggapan Kemendag soal Impor Pangan Setahun Sekali

Pemerintah akan mengimpor 200.000 ekor sapi pada kuartal IV/2015.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana menentukan impor kebutuhan pangan setahun sekali, termasuk kebutuhan daging sapi. Langkah tersebut diharapkan bisa mempermudah pemerintah dan pengusaha dalam membuat perencanaan.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Srie Agustina mengatakan, kebijakan tersebut sedang dalam kajian. Intinya, lanjut dia, pemerintah menyiapkan kebijakan yang tepat untuk pemenuhan pangan.

"Kami lagi proses, ini lagi rapat untuk menyiapkan kebijakan itu. Intinya adalah harus ada perencanaan yang tepat supaya pemenuhan pasokan daging sapi untuk masyarakat terpenuhi. Intinya harus ada perencanaan. Kami akan bikin perencanaan yang tepat berapa kebutuhan per tahun," kata dia, di Jakarta, Senin (28/9/2015).

Srie menuturkan, pemerintah akan mengimpor 200.000 ekor sapi pada kuartal IV/2015. Impor tersebut untuk mencukupi kebutuhan sampai Februari 2016.

"Kalau impor sapi memang sudah ada rekomendasi dari Kementerian Pertanian (Kementan) 200.000 ekor. Sekarang lagi proses, sudah jalan. Ini untuk memenuhi sampai paling tidak Februari 2016. Stok di feedloter sekarang cukup. Hitungan kita ada sekitar 193.000 ekor yang siap dilepas sampai Desember," jelasnya.

Srie mengatakan, kebutuhan sapi impor tahun ini tak jauh beda dengan kebutuhan tahun lalu. Jika diakumulasi, ujarnya mencapai 717.000.

"Waktu itu kan baru bertahap, itu baru bertahap. Sekarang untuk memenuhi sisanya. Totalnya dibandingkan tahun lalu yang sekitar 717.000 relatif sama," tandas dia.

Sebelumnya, untuk memenuhi kebutuhan akan daging sapi di dalam negeri sekaligus menurunkan harga jual di pasar tradisional, Kementan berencana memberikan rekomendasi impor sapi indukan bunting.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, impor tersebut akan dilakukan pada tahun ini sehingga diharapkan bisa segera mencukupi kebutuhan daging dan menurunkan harga.

"Memang kita ini harus mengimpor indukan kalau ingin menambah populasi, tapi indukan yang sudah bunting. Rencana kita tahun ini 30.000," ujar Amran.

Selain itu, untuk memenuhi permintaan sapi dan daging sapi di seluruh wilayah Indonesia, dia mengatakan, akan bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menyediakan enam kapal khusus pengangkut sapi dari rencana dua unit.

Adanya kapal-kapal ini diharapkan akan mempermudah distribusi logistik sapi, khususnya wilayah yang jauh dari daerah peternakan dan penggemukan sapi. (Amd/Gdn/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini